KAKU/KERAS/RADIKAL DALAM AGAMA
"Maka dengan rahmat Allah engkau berlaku lembut kepada mereka. Bilaengkau berlaku kasar dan berhati keras maka pastilah mereka akan menghindar dari sisimu" (QS. Al Imran:159)
Sebagian guru saya bilang kalau memberikan hukum kepada masyarakat lihat kondisinya, karna di masyarakat itu beda-beda orangnya, ada yg kesawah ada kantoran dan lain-lain.
Masyarakat bisa menunaikan rukun islam terutama sholat udah beruntung.
Perbedaan para sahabat dan ulama itu adalah rukhsoh/keringanan hukum untuk ummat islam...
Seperti yg di jelaskan dalam kitab فرائد الفوائد
ما سرني لو أن أصحاب محمد صلى الله عليه لم يختلفوا لأنهم لو لم يختلفوا لم تكن رخصة
Saya tidak suka kalau sahabat Nabi tidak berbeda pendapat, seandainya mereka tidak berbeda pendapat niscaya tidak akan terjadi rukhshoh (keringanan bagi umat islam).
Coba bayangkan kalau misal satu pendapat semua, apa gak keteteran kita nanti.
Tapi kalau untuk diri sendiri ambillah yg keras tapi kalau untuk orang lain jangan.
Seperti yang di jelaskan Ibnu Qoyyim Al-Jauzi dalam kitab اعلام المواقعين
في تغير الفتوى واختلافها يحسب تغير الأزمنة والأمكنة والأحوال والنيات والعوائد
Perubahan fatwa dan perbedaan yang disebabkan perubahan zaman, tempat, kondisi, niat, dan tradisi.
هذا فصل عظيم النفع جدا وقع بسبب الجهل به غلط عظيم على الشريعة
Ini adalah pasal yang sangat besar manfaatnya, yang jika bodoh terhadap pasal ini maka akan terjadi kesalahan besar dalam syariat
أوجب من الحرج والمشقة وتكليف ما لا سبيل إليه
Karena mewajibkan sesuatu yang sulit dan berat, serta membebankan apa-apa yang tidak pantas dibebankan.
Perkataaan Ibnu Qoyyim Al-Jauzi ini sama dengan perkataan imam Al-Qorofi dalam kitab الفرق
فمهما تجدد فى العرف اعتبره
Kalau sebuah tradisi berkembang maka ambillah..
ومهما سقطت أسقطه
Apabila tidak berlaku, maka jangan diberlakukan lagi.
ولا تجمد على المسطور فى الكتب طول عمرك
Dan janganlah terpaku pada teks-teks yang ada dalam kitabmu sepanjang hidupmu.
بل اذا جاءك رجل من غير إقليمك يستفتيك لا تجره على عرف بلدك واسأله عن عرف بلده وافته به دون عرف بلدك
Akan tetapi bila ada seseorang dari luar daerah yang bertanya kepadamu, jangan kamu perlakukan sesuai tradisi daerahmu. Tanyalah lebih dulu tradisinya dan berfatwalah sesuai dengan tradisinya bukan tradisi mu.
Contoh :
Ini kisah nyata..!
Dulu ada org yg kerja di ojek online, terus sama gurunya/majlisnya di suruh berhenti gara-gara bonceng orang yang bukan mahrom nya.
Dan di sisi lain ojol ini di tunggu anak istri nya, karena dengan uang tersebut/pekerjaan tersebut beliau memberi nafkah ke keluarga nya.
Kalau bapak ojol ini di suruh berhenti dari kerjaan nya trus apa yg mau di makan sehari.
Makanya ketika kita memberikan hukum lihat dulu orangnya, biar tidak memberi beban orang lain tapi kamu sendiri gak bisa ngasih pekerjaan.
Makanya NU itu selalu bersikap tawassut/tengah-tengah (tidak ekstrim kanan/ekstrim kiri)
Penulis : KH. NASIR IRVAN (SEKJEN PCNU TARAKAN)
Sumber : PCNU Tarakan (FB : LDNU Tarakan)
23 Maret 2021 pukul 05.52 ·