"Bukan saja untuk Bali, tetapi nasional dan regional. Ini peluang sangat baik untuk kita manfaatkan tanpa mengendurkan kewaspadaan. Bayangkan saja, akibat satu serangan bom bisa berpotensi menghentikan denyut industri pariwisata dan ikutannya dalam waktu cukup lama. Di Indonesia terdapat ratusan daerah tujuan wisata yang bisa dikembangkan jika keadaan aman dan tertib," katanya kepada ANTARA, di Denpasar, Kamis malam.
Bali memang mengandalkan diri pada pariwisata secara sangat menyolok, mengalahkan pertanian yang dulu menjadi gantungan hidup utama warganya selama puluhan tahun. Bali juga pernah mendapat pukulan sangat menyakitkan akibat Bom Bali I dan II pada 2002 dan 2005, yang menyebabkan ratusan ribu orang terkena PHK, belum termasuk industri ikutannya.
Noordin M Top, warga negara Malaysia, bertanggung jawab atas aksi teror bom bunuh diri memakai warga negara Indonesia itu, yang menewaskan ratusan orang turis mancanegara ataupun domestik selain warga setempat Bali.
Menurut Wijaya, sejak awal tahun ini telah terjadi kemajuan cukup berarti pada geliat pariwisata Bali, yang mulai mengandalkan diri pada kunjungan wisatawan domestik.
"Lebaran kali ini jelas tingkat hunian hotel, okupansi penerbangan dan angkutan lain juga meningkat. Kalau semuanya aman dan tertib, pasti segala segi pariwisata Bali bisa dinikmati mereka dan pebisnis termasuk karyawan dan perajin serta seniman," katanya.
Wijaya menyatakan, dari sisi wisatawan, hanya beberapa hal yang bisa membatalkan kunjungan pariwisata yang telah dirancang. Itu adalah keamanan, termasuk serangan teroris di dalamnya, penyakit menular dalam skala masif, dan bencana alam.
Jika menyangkut krisis keuangan, katanya, belum cukup untuk menyurutkan minat orang berwisata ke lokasi-lokasi yang eksotik dan terkenal di dunia.
"Paling-paling mereka membatasi belanja oleh-oleh, memilih hotel yang lebih murah, atau makan di tempat yang lebih sederhana. Pokoknya bisa berlibur melupakan sejenak berbagai masalah dengan biaya lebih irit. Bali juga mendapat efek akibat krisis ekonomi global, tetapi perlahan mulai membaik dan malah meningkat," katanya.
Dia menyatakan apresiasinya kepada jajaran Kepolisian RI yang berhasil menewaskan gembong teror pemimpin jaringan Al Qaeda Asia Tenggara, Noordin M Top, di Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, pada Kamis siang tadi.
"Ini harus diapresiasi dan ditingkatkan terus prestasinya. Kami juga berkomitmen akan membantu polisi dengan memberi informasi yang diperlukan," katanya.
Tadi siang, warga negara Malaysia yang sejak sembilan tahun lalu kerjanya hanya menyebar malapetaka teror di Indonesia, Noordin M Top, yang melarikan diri ke Indonesia pasca serangan teror 9/11 di Amerika Serikat pada 2001 dari negaranya, Malaysia. Polisi negara itu juga terbukti gagal menggulung jaringan Noordin M Top yang terkait Al Qaeda.
Noordin M Top tewas dalam aksi tembak-menembak antara Detasemen Khusus Kepolisian RI di Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis siang. Walau tewas, tetapi mayatnya utuh dan bisa diidentifikasi secara baik oleh petugas forensik Kepolisian RI.
"Alhamdullilah, itu jelas Noordin M Top," kata Kepala Kepolisian RI, Jenderal Polisi Hendarso Danuri, kepada wartawan, di Jakarta, beberapa jam lalu. Selain bukti dari pemeriksaan DNA itu, terdapat 14 titik di lokasi rumah yang diserbu Detasemen Khusus Kepolisian RI itu yang merekam sidik jari asli sang pemimpin puncak jaringan Al Qaeda Asia Tenggara itu.(*)
Sumber : Antara News (17 September 2009)
#Indonesia