Berbicara dalam acara ramah tamah Presiden dengan wartawan peliput kegiatan kepresidenan di Istana Negara Jakarta, Kamis malam, Kepala negara mengatakan tewasnya Noordin M Top tidak membuat sel-sel teroris di Asia Tenggara dan Indonesia lumpuh.
"Di masa datang tugas kita bukan hanya memberantas namun lebih besar dari itu, kita harus selamatkan negeri kita, bangsa, negara khususnya generasi muda kita dari godaan untuk melibatkan diri pada kegiatan teroris," kata Presiden.
Dijelaskannya bila hanya mampu memberantas terorisme maka hanya memenangi pertempuran, namun bila mampu mencegah dan menciptakan rasa aman masyarakat dari teror maka hal itu setara dengan memenangi pertempuran.
Presiden menambahkan ada tiga hal yang dinilai bisa menjadi akar permasalahan generasi muda untuk tergoda ikut serta dalam aksi teror.
"Yang pertama adalah suasana keterbelakangan, kemiskinan, keterisoliran. hal itu gampang disusupi oleh terorisme, untuk penyelesaiannya harus ada pembangunan yang adil dan merata," tegasnya.
Akar masalah lainnya adalah anggapan atas terjadinya ketidakadilan dunia terkait ketimpangan ekonomi, konflik dan pertentangan. Untuk mengatasi itu, Presiden mengatakan Indonesia telah ikut andil untuk menciptakan tata dunia yang lebih adil sehingga ketimpangan itu tidak terjadi lagi.
"Yang terakhir adalah timbulnya pemikiran radikal dan ekstrim yang bertentangan dengan arus pemikiran moderat agama apapun. Itu bisa diatasi bila sejak dini dididik dengan baik bahwa menyelesaikan satu masalah hendaknya dengan cara yang baik," ungkap Yudhoyono.
Presiden mengakui ia merasa sedih atas kenyataan bahwa ada segelintir generasi muda yang terbujuk untuk menjadi pelaku bom bunuh diri karena pola pikir yang salah.
"Dalam pikiran saya, mengapa anak-anak kita menjadi pembom, perakit bom. Meski akhirnya jadi pelaku teror, namun sesungguhnya mereka adalah korban dari Dr Azhari dan Noordin M Top," kata Presiden.
Karena itu, Kepala Negara mengatakan dalam lima tahun mendatang, pemerintah akan mengambil langkah dan sejumlah strategi agar hal itu tidak terjadi lagi.
Meski Noordin M Top sudah dinyatakan tewas oleh pihak Kepolisian namun Presiden mengingatkan ke depan selain pemerintah, lembaga Kepolisian, TNI dan Intelejen serta masyarakat lokal juga harus terus melakukan upaya bersama untuk mencegah terjadinya teror terhadap masyarakat.
Sumber : KOMPAS.com (17 September 2009)
#Indonesia