13. Syarat Wajib Puasa Ramadhan: Mampu
8 Hari Menjelang Ramadhan 1442 H
22 Sya’ban 1442 H – 5 April 2021
Syarat puasa terbagi menjadi dua macam: syarat wajib dan syarat sah.
Maksud dari syarat wajib adalah hal-hal yang membuat seorang menjadi wajib untuk melakukan ibadah puasa Ramadhan. Bila salah satu syarat wajib tidak terpenuhi pada diri seseorang, maka puasa Ramadhan itu menjadi tidak wajib atas dirinya. Atau malah sebaliknya, bisa menjadi mubah, sunnah, atau bahkan haram.
Sedangkan maksud dari syarat sah adalah syarat-syarat yang membuat ibadah puasa menjadi sah dan menjadi salah satu sebab gugurnya kewajiban puasa Ramadhan, di samping terpenuhinya sebab rukun. Di mana, jika salah satu syarat sah tidak ada, maka ibadah puasa menjadi tidak sah pula.
Atas dasar ini, secara fungsi, antara syarat sah dan rukun puasa tidaklah berbeda. Karena keduanya menjadi sebab sahnya pelaksanaan ibadah puasa. Namun yang berbeda adalah bahwa syarat sah bukanlah bagian dari ritual ibadah puasa, sedangkan rukun termasuk bagian dari ritual ibadah puasa.
Selain beragama Islam, berakal, berumur baligh dan sehat, para ulama juga sepakat bahwa puasa Ramadhan hanya diwajibkan kepada orang yang memang masih mampu untuk melakukannya. Sedangkan orang yang sangat lemah karena suatu sebab tertentu atau sudah berumur jompo dimana secara fisik memang tidak mungkin lagi melakukan puasa, maka mereka tidak diwajibkan berpuasa. Dan sebagaimana dalam syarat sehat, sebagian ulama juga menyebut syarat ini dengan istilah syarat ada’ bukan syarat wajib. Sebab orang yang tidak mampu berpuasa, wajib mengqodho’ puasanya di hari lain saat telah mampu atau membayar fidyah.
Imam an-Nawawi (w. 676 H) berkata dalam kitabnya, al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab:(1)
الشَّيْخُ الْكَبِيرُ الَّذِي يُجْهِدُهُ الصَّوْمُ أَيْ يَلْحَقُهُ بِهِ مَشَقَّةٌ شَدِيدَةٌ وَالْمَرِيضُ الَّذِي لَا يُرْجَى بُرْؤُهُ لَا صَوْمَ عَلَيْهِمَا بِلَا خِلَافٍ ... وَيَلْزَمُهُمَا الْفِدْيَةُ.
Orang tua yang jika berpuasa akan menyebabkan kesulitan yang besar dan juga orang sakit yang tidak ada harapan kesembuhannya, maka mereka tidak wajib melakukan puasa Ramadhan … Namun diwajibkan atas mereka membayar fidyah.
Adapun dalil ketentuan di atas adalah firman Allah - ta’ala – berikut ini:
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ (البقرة: 184)
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin..” (QS. Al-Baqarah: 184)
Pembahasan lebih rinci terkait pihak yang tidak wajib berpuasa karena sebab tidak mampu dan konsekwensinya masing-masing, akan dibahas pada pembahasan tentang keringanan-keringanan puasa.
-------------------
(1) Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ Syarah al-Muhazzab, hlm. 6/258.
Silahkan baca juga artikel kajian islam tentang puasa berikut :
- Pengertian Puasa dan Puasa Ramadhan
- Sejarah Pensyariatan Puasa
- Keutamaan Ibadah Puasa
- Jenis-jenis Puasa
- Keistimewaan Bulan Ramadhan
- Hukum Puasa Bulan Sya'ban
- Jika Masih Ada Hutang Qodho’ dan Fidyah Ramadhan
- Hukum Puasa Ramadhan
- Syarat Wajib Puasa Ramadhan : Islam
- Syarat Wajib Puasa Ramadhan : Berakal
- Syarat Wajib Puasa Ramadhan : Berumur Baligh
- Syarat Wajib Puasa Ramadhan : Sehat
- Syarat Wajib Puasa Ramadhan : Mampu
- Syarat Wajib Puasa Ramadhan : Muqim Bukan Musafir
- Syarat Wajib Puasa Ramadhan : Suci Dari Haid atau Nifas
- Syarat Sah Puasa Ramadhan : Beragama Islam
- Syarat Sah Puasa Ramadhan : Berakal
- Syarat Sah Puasa Ramadhan : Suci Dari Haid atau Nifas
- Syarat Sah Ibadah Puasa : Pada Hari Yang Tidak Diharamkan
- Rukun Puasa Ramadhan : Niat
- Rukun Puasa Ramadhan : Imsak
- Imsak Yang Bukan Puasa
Sumber FB Ustadz : Isnan Ansory MA
5 April 2021·