Demikian pesan Presiden SBY dalam sambutan terhadap keputusan resmi UNESCO atas batik Indonesia. Acara berlangsung malam ini di kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor, Jumat (2/20/2009).
"Jangan karena kita malas kembangkan batik lalu tiba-tiba 15 tahun lagi batik berkembang di negara tertentu, kita marah. Jangan," kata SBY.
Upaya pelestarian bukan cuma memelihara keberadaan batik, melainkan juga lakukan regenerasi seniman batik. Menurut presiden regenerasi itu perlu sehingga desain batik yang baru mengikuti pasar dari masa ke masa.
"Saya khawatir bila kita tak pandai lestarikan maka suatu saat akan ditinjau kembali, ini setelah jadi warisan kok nggak dilanjutkan pelestariannya. Jadi pastikan ada regenasi," papar SBY.
Menyusul penetapan UNESCO itu maka kini ada tiga dari 76 warisan budaya dunia nonbenda yang lahir di Indonesia, yakni keris, batik dan wayang. Jumlah ini tentu sangat tidak sebanding dengan kekayaan budaya dan karya bangsa Indonesia.
Karena itu Presiden SBY mendorong agar lebih banyak lagi warisan dan karya budaya bangsa Indonesia yang di daftarkan ke PBB. Sehingga lebih banyak lagi budaya bangsa yang diakui sebagai warisan dunia.
Ditambahkan Presiden, "dalam keyakinan saya, dan kita semua sesungguhnya kita punya banyak simpanan, dan bila didaftarkan akan jadi warisan budaya dunia karena semakin majemuk bangsa dari segi etnis, agama, suku, bahasa, daerah maka akan makin banyak warisan budaya yang benda dan non benda, apalagi bila kita pahami perjalanan kita dari satu peradaban ke peradaban lainnya."(TVOne)
Lebih lanjut Presiden menyatakan dirinya tengah menyiapkan kejutan khusus
terkait tiga budaya Indonesia yang jadi warisan dunia. Untuk itu dirinya tengah bekerjasama dengan seniman batik dari daerah tertentu untuk merancang motif batik yang mencakup keris dan wayang.
"Tunggu tanggal mainnya," kata SBY yang selama lima tahun terakhir kerap berbusana batik dari berbagai daerah.
Peserta acara malam ini adalah wakil penggiat batik dari berbagai unsur. Sementara menteri yang hadir adalah mantan Menbudpar Jero Wacik, Menkominfo M. Nuh selaku Menbudpar ad-interim dan Meneg PP Meutia Hatta. (lh/mok)
Sumber : detikNews (2 Oktober 2009)
#Indonesia