Bid'ah itu ketika ?
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan bahwa taik kucing itu tidak najis.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan bahwa onani di siang ramadhan tidak membatalkan puasa.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan Allah punya tangan tetapi tidak sama dengan tangan makhluk.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan Allah duduk di atas arsy dengan zatnya sebagaimana duduknya raja di atas singgasananya.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan Allah di atas langit dalam makna menunjukkan arah tempat, sedangkan Allah tidak diliputi oleh arah.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan keturunan nabi muhammad sudah terputus dan tidak ada lagi.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan kedua orang tua nabi masuk neraka.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan bahwa Allah serupa dengan nabi adam dalam bentuk dan tingginya.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan bahwa Allah bisa mengambil tempat di atas sayap nyamuk.
Bid'ah itu ketika engkau melarang untuk mencium tangan orang alim tetapi engkau membolehkan mencium buaya.
Bid'ah itu ketika engkau membidahkan yang disunnahkan nabi tetapi engkau tuduh perbuatan tersebut bidah, seperti talqin mayit di kuburan, qunut, azan di telinga bayi dll
Bid'ah itu ketika engkau mengajak orang lain untuk kembali kepada Al Quran dan sunnah tanpa bersanad pemahamannya kepada ulama di setiap zamannya.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan bahwa abu lahab dan abu jahal lebih bertauhid dari pada kaum muslimin.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan firaun lebih tahu keberadaan Allah di atas langit dari pada kaum muslimin.
Bid'ah itu ketika engkau lebih percaya kepada firaun, haman, qorun, yahudi, nasrani dan budha dalam mensifati Allah dari pada ulama asyari dan maturidi.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan bahwa tahlilan ajaran budha, sedangkan kalimat tahlil itu sendiri tidak ada dalam ajaran budha, bagaimana pula bisa disamakan, ini sebagai bukti engkau lebih percaya kepada agama lain.
Bid'ah itu ketika engkau lebih memilih paham karramiyah, mujassimah dan musyabbihah dalam Aqidah dari pada akidah asyari dan maturidi.
Bid'ah itu ketika engkau dengan meyakinkan mengatakan bahwa Yahudi percaya Allah punya dua tangan, kenapa kita tidak percaya, ini sebagai bukti bahwa engkau beragama ala ajaran yahudi.
Bid'ah itu ketika engkau menggunakan ayat tentang sifat orang kafir lalu diletakkan kepada kaum muslimin, sehingga memposisikan umat islam sama dengan orang kafir.
Bid'ah itu ketika engkau menuduh orang yang ziarah kubur sebagai penyembah kubur dan pelaku syirik.
Bid'ah itu ketika engkau merasa paling baik dari kaum muslimin yang tidak mengikuti manhaj dan kelompoknya.
Bid'ah itu ketika engkau mengaku mengikuti ulama salaf tetapi kenyataannya mengikuti ulama khalaf dan akhir zaman.
Bid'ah itu ketika engkau mengaku mengikuti manhaj salaf tetapi nyatanya mengikuti paham wahhabi.
Bid'ah itu ketika engkau mengaku salafi tetapi refrensi utama mu dalam memahami agama bukan dari kalangan ulama salaf yang hidup di tiga abad pertama, tetapi ulama akhir zaman.
Bid'ah itu ketika engkau menjadikan kampung, daerah, negeri, kota atau negara seperti madinah dan mekah, sebagai refrensi orisinal dalam memahami ajaran agama.
Bid'ah itu ketika engkau melabel guru - guru mu dengan ustad sunnah, sedangkan selain mereka dilabel dengan ahli bidah.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan bahwa boleh suami menyetubuhi istrinya yang baru meninggal dunia.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan boleh laki - laki dewasa menyusu ke seorang perempuan yang bukan mahramnya agar laki - laki tersebut menjadi mahramnya.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan bahwa rukun wudhu cuma dua, karena menyelisihi ayat Alquran dan hadits nabi.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan bahwa sistem demokrasi itu haram tetapi hasil dari sistem demokrasi halal.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan pemilu itu haram tetapi anehnya setelah terpilih seorang pemimpin dari hasil pemilu diakui sebagai ulil amri.
Bid'ah itu ketika engkau mensifati Allah dengan sifat makhluk punya wajah, tangan, betis, mata, kaki, telapak kaki dll
Bid'ah itu ketika engkau menyatakan bahwa Allah butuh kepada tempat dan dibatasi oleh tempat serta diliputi oleh tempat.
Bid'ah itu ketika engkau menetapkan makna bahasa untuk Allah yang menunjukkan keserupaan dan kesamaan dengan makhluk, sehingga jatuh ke paham tajsim dan tasybih, sedangkan Allah berbeda dengan makhluknya.
Bid'ah itu ketika engkau mudah menuduh orang lain sebagai pelaku bidah, syirik, penyembah kubur, syiah, sesat, ahli syubhat dan kafir.
Bid'ah itu ketika engkau mengatakan ibnu Taimiyah, ibnu Qayyim, Muhammad bin abdul wahhab, bin baz, usaimin dan albani lebih alim dari pada Imam abu hanifah, Imam malik, Imam syafii dan Imam ahmad bin hanbal.
Bid'ah itu ketika engkau membolehkan memperingati kelahiran seorang tokoh dalam kelompokmu, tetapi maulid nabi engkau bidahkan.
Bid'ah itu ketika engkau lebih memilih ajaran agama lain untuk menguatkan dalil dan argumen mu dalam memahami ajaran islam dari pada pemahaman ulama yang otoritatif di bidangnya.
Artinya yang punya pendapat seperti diatas yang lebih berhak dikatakan pelaku bidah, karena menyelisihi syariat islam.
Dalu - dalu, Kamis 22 Desember 2022.
Yuk Umroh Hanya Rp. 28 JT / 12 Hari. Yang minat hubungi kami.
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa