SAYYIDINA ZAID CUCUNDA RASULULLAH SAW MUSUH SYI'AH
Luthfi Bashori
Nama lengkap beliau adalah Sayyidina Zaid bin Ali Zainal `Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib suami Sayyidah Fathimah binti Muhammad Rasulullah SAW.
Sayyidina Zaid termasuk anak cucu Nabi SAW yang tersisa di saat terjadi pengkhianatan kaum Rafidhah (Syiah) Iraq yang membantai dan memenggal kepala kakek beliau, yaitu Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib bersama rombongan keluarga.
Sayyidina Zaid adalah seorang ulama dari Ahli baitin nabi SAW, yang sangat pemberani, dan termasuk ahli fiqih yang handal, beliau juga termasuk seorang mujtahid mutlak.
Sebagaimana diriwayatkan dalam kitab Jaami`u karamatil auliya karangan Syeikh Yusuf bin Ismail An-nabhani (1265-1350 H). Tatkala Sayyidina Zaid diminta oleh kaum Syiah untuk menyatakan pengingkaran terhadap sahnya kekhalifahan Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar bin Khatthab sebagai pembenaran terhadap keyakinan kaum Syiah, maka Sayyidina Zaid menolak permintaan kaum Syiah tersebut, bahkan beliau secara terang-terangan mengatakan:
`Tidak, tetapi aku termasuk orang yang mendukung kekhalifahan Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar`.
Maka kaum Syiah mengatakan: `Kalau demikian, kami meninggalkanmu.`.
Maka Sayyidina Zaid pun menjawab: `Pergilah kalian, sesunnguhnya kalian adalah Rafidhah`. Maka sejak itu pula kaum Syiah dijuluki sebagai kaum Rafidhah (meninggalkan/ditinggalkan oleh Islam).
Dengan penolakan beliau itu, maka kaum Syiah menjadi marah lantas menelanjangi Sayyidina Zaid dan menyalibnya di atas papan kayu, dengan posisi badan beliau membelakangi qiblat.
Namun setelah sempurna proses penyaliban terhadap beliau, tiba-tiba kayu salib itu berputar dengan sendirinya sehingga posisi Sayyidina Zaid pun menjadi menghadap qiblat. Bahkan bukan hanya itu, tiba-tiba pula datang laba-laba membuat sarang yang meliputi aurat Sayyidina Zaid, sehingga aurat beliaupun terlindung.
Demikianlan salah satu keramat Sayyidina Zaid bin Ali Zainal `Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.
Mudah-mudahan riwayat ini dapat menambah keyakinan kita terhadap keberadaan para wali kekasih Allah.
Alaa inna auliyaa-allahi laa khaufun `alaihim wa laahum yahzanuun (Ketahuilah, bahwa para wali kekasih Allah itu, mereka tidak perlu takut (dari siksa) dan tidak pula perlu khawatir).
Seperti inilah janji Allah di dalam Alquran kepada para wali kekasih Allah, bahwa Allah akan menjamin keselamatan akhirat mereka.
Salah satu dari para wali Allah itu adalah Sayyidina Zaid bin Ali Zainal `Abidin Ridhiyallahu anhu.
Sumber FB Ustadz : Luthfi Bashori
5 April 2021·