Masalah Utama Para Pengkritik Pernikahan Nabi
Banyak aktifis feminisme yang mengkritik pernikahan Nabi ﷺ dengan sidah Aisyah yang masih berusia belia. 6 atau 7 tahun. Mengkritik Nabi ﷺ yang poligami belasan istri.
Sebenarnya masalah utama bukan pernikahan Nabi ﷺ tetapi problem utama adalah keraguan mereka atas kenabian Sang Nabi. Andai mereka percaya bahwa Nabi ﷺ adalah "utusan" Tuhan yang tak pernah melakukan tindakan tanpa persetujuan Tuhan, tentu mereka tidak akan mempermasalahkan apapun pada sang Nabi.
Tuhan saja setuju dengan pernikahan nabiNya sampai Dia mengumumkan kepada makhlukNya bahwa istri istri nabi adalah ibu bagi orang orang mukmin. Kenapa "ente" sewot.
Tapi kalau keimanan pada arkanul iman memang tiada, maka apapun tindakan sang Nabi akan dipermasalahkan.
1. Rasulullah ﷺ sampai usia 25 tahun tak pernah pacaran sekalipun. Padahal di arab pada masa itu berbuat mesum adalah hal lumrah yang tak kan ada orang lain mempermasalahkan. Wanita wanita rendahan jual diri dengan upah yang murah. Apakah seperti ini sosok yang mereka sebut pengumbar nafsu?
2. Rasulullaah ﷺ menikah dengan wanita yang usianya hampir dua kali usia beliau. 25 : 40. Janda yang pernah dua kali menikah. Apakah seperti ini sosok yang mereka sebut pemburu wanita?
(Nyelak diluk. Iklan sabun colek. Kalian bilang poligami boleh asal dengan janda tua seperti Nabi? Ehh ini pernikahan pertama mblo, jadi kalian nikah pertama harus sama janda tua kalau mau konsisten memaksa semua orang harus persis Nabi)
3. Rasulullah ﷺ setia dengan satu istri tua sampai sang istri wafat di usia 65 sedangkan beliau usia 50. Andai beliau mau, mudah saja beliau ngoleksi perawan perawan cantik jadi istri muda. Apakah seperti ini sosok yang mereka sebut tukang kawin?
ﺃﻣﺎ ﺯﻭاﺟﻪ ﺑﻌﺪ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺛﻢ ﻣﻦ ﻏﻴﺮﻫﺎ، ﻓﺈﻥ ﻟﻜﻞ ﻣﻨﻬﻦ ﻗﺼﺔ، ﻭﻟﻜﻞ ﺯﻭاﺝ ﺣﻜﻤﺔ ﻭﺳﺒﺐ ﻳﺰﻳﺪاﻥ ﻣﻦ ﺇﻳﻤﺎﻥ اﻟﻤﺴﻠﻢ ﺑﻌﻈﻤﺔ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺭﻓﻌﺔ ﺷﺄﻧﻪ ﻭﻛﻤﺎﻝ ﺃﺧﻼﻗﻪ
Sekali lagi yang bermasalah adalah keimanan mereka terhadap agama sehingga tak pernah berhenti mempermasalahkan agama. Mereka iri kepada nama besar Nabi ﷺ dan kesuksesan dakwahnya, maka apapun dipermaslahkan. Seperti si doi aktifis feminisme yang selalu iri dengan kebahagiaan keluarga orang lain.
Luh sudah pukul 00.15
Sumber FB Ustadz : Najih Ibn Abdil Hameed
20 April 2020