"Seiring dengan perkembangan internet, upaya penjualan barang-barang palsu secara online juga semakin meningkat," tulis Senior Vice President and General Counsel Google Kent Walker di blognya, yang dikutip Telegraph, Selasa (15/3/2011).
Walker juga menyebutkan, dalam enam bulan terakhir di tahun 2010, Google telah menutup sekira 50 ribu akun AdWords karena berusaha mengiklankan barang-barang palsu.
"(Meski begitu), ini merupakan permainan kucing dan tikus, sehingga kami terus berupaya meningkatkan praktik dan sistem kami untuk mencegah pihak-pihak jahat," lanjutnya.
Raksasa internet asal Mountain View itu menegaskan untuk bekerja lebih dekat dengan pemilik brand guna mengidentifikasi pihak pemalsu dan, saat waktunya tepat, mengeluarkan mereka dari program AdSense.
"Kami juga menyiapkan rangkaian perangkat otomatis yang canggih sehingga bisa menganalisa ribuan sinyal dalam setiap proses iklan dan membantu mencegah munculnya iklan 'buruk'," tegas Walker.
"Jika satu pengguna Google tertipu oleh iklan barang-barang palsu, artinya kami kehilangan satu 'klik' untuk iklan Google di masa mendatang. Iklan barang-barang palsu tidak hanya buruk untuk pemilik brand, tapi juga untuk pengguna yang berisiko membeli produk berkualitas rendah tanpa sepengetahuan mereka. Ini juga buruk untuk Google," tutup Walker.
(van)
Sumber : techno.okezone (15 Maret 2011)
#Tekno