Salah satu nutrisi yang terkandung dalam tomat adalah 9-okso-oktadekadioneat, senyawa yang mampu mengartasi dislipidemia atau ketidaknormalan kadar lemak dalam darah. Kadar lemak yang tidak normal di dalam pembuluh darah merupakan faktor risiko serangan jantung.
"Dislipidemia seringkali tidak menunjukkan gejala. Namun jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu gangguan serius seperi arteriosclerosis dan cirrhosis," ungkap Dr Teruo Kawada dari Kyoto University seperti dikutip dari Indiavision, Senin (10/1/2011).
Arteriosclerosis merupakan radang di pembuluh darah yang dipicu oleh lemak berlebih yang akhirnya membentuk plak pada dinding pembuluh darah. Sementara itu cirrhosis merupakan radang kronis di hati yang akan memperparah gangguan metabolisme lemak.
Penelitian yang dilakukan Dr Teruo menunjukkan kandungan 9-okso-oktadekadioneat dalam tomat dapat membantu pengaturan metabolisme lemak di hati. Dalam bentuk asam, senyawa ini dapat menetralisir kelebihan lemak dalam aliran darah dan mencegah serangan jantung.
Meskipun demikian, Dr Teruo tetap menyarankan pengaturan diet yang sehat jika ingin bebas dari risiko serangan jantung. Percuma rajin makan tomat jika sehari-hari masih sering mengonsumsi makanan yang banyak mengandung kolesterol.
Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Molecular Nutrition and Food Research baru-baru ini.
Selain baik bagi jantung, tomat sejak dulu juga dikenal sebagai sumber antioksidan. Senyawa ini mampu menangkal radikal bebas yang merupakan pemicu berbagai gangguan kesehatan termasuk kanker dan proses penuaan dini.
(up/ir)
Sumber : detikhealth (10 Januari 2011)
#Kesehatan