1. Presiden mengingatkan dunia kini tengah mengalami inflasi. Harga pangan dan minyak dunia pun diperkirakan meningkat. Presiden meminta pemerintah mengantisipasi hal ini. Jika tidak, diperkirakan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan meningkat.
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dikelola secara pruden dan berkesinambungan tengah menghadapi masalah, yaitu tingginya angka subsidi. Selain itu, perbelanjaan modal juga dinilai belum optimal sehingga pertumbuhan belum mencapai titik optimal.
3. Masih kurangnya infrastruktur, termasuk listrik,". Padahal, kata Presiden, infrastruktur dan listrik diperlukan untuk proses pembangunan.
4. Presiden menilai masih adanya hambatan terhadap iklim investasi di Indonesia, terutama di bidang perizinan dan kepastian hukum. Atas hal ini, Presiden meminta DPR, DPRD, pengadilan negeri dan tinggi, Kepolisian, dan pihak terkait lainnya agar memberikan kepastian hukum.
5. Berbagai penyimpangan dan korupsi terus terjadi, baik di pusat maupun daerah. Hal ini termasuk di sektor perpajakan. Presiden meminta agar sektor perpajakan diberikan perhatian. Pasalnya, jika pajak berkurang, penerimaan negara ikut berkurang. Ketika pengeluaran negara meningkat, sementara pendapatan berkurang, maka kondisi ini mendorong pemerintah untuk berhutang.
6. Sejumlah praktik usaha pertambangan dan kehutanan yang masih merusak lingkungan terus terjadi. Presiden pun meminta kepala daerah bersikap lebih keras terhadap perusahaan tambang yang lalai.
7. Fenomena politik uang, money politics, nampak berkembang. "Ini lonceng kematian bagi demokrasi. Jika dibiarkan, ini akan mencederai demokrasi dan martabat bangsa," katanya.
8. Sejumlah kewajiban pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan,
9. Perlindungan dan bantuan terhadap tenaga kerja Indonesia masih kurang, baik dari daerah, pusat, dan luar negeri.
10. Presiden menilai sejumlah pemerintah daerah dan jajaran pemerintah pusat belum memiliki kesiapan dan kesiagaan dalam mengatasi bencana alam. "Padahal daerah kita masih rawan dengan bencana," katanya.
Sumber : nasional.kompas (10 Januari 2011)
#Indonesia