Raih Dua Panji dan 6 Tropi Penghargaan dari Gubernur Kaltim
Selama sembilan bulan memimpin, Pemerintah Kota (Pemkot)
Tarakan yang dipimpin
Wali Kota H Udin Hianggio sudah berhasil meraih sejumlah penghargaan. Termasuk penghargaan tingkat nasional. Di sepanjang tahun 2009, Pemkot Tarakan meraih 3 penghargaan tingkat nasional, yaitu Piala Adipura (Juli 2009), Wahana Tata Nugraha (April 2009) dan Penghargaan Kota Sehat (November 2009).
Mengawali 2010 ini, di upacara HUT ke-53 Provinsi Kalimantan Timur (
Kaltim), Senin (11/1) di Stadion Sempaja Samarinda, Wali Kota
Tarakan kembali menerima 8 (delapan) penghargaan sekaligus dari Gubernur Kaltim Awang Farouk. Penghargaan yang diterima tersebut terdiri dari 2 panji dan 6 tropi penghargaan.
Dua panji yang diterima adalah untuk penghargaan bidang kehutanan dan pembinaan generasi muda pramuka. Sementara delapan tropi penghargaan yang diterima adalah bidang Pendidikan, Kelautan dan Perikanan, Peternakan, Pengelolaan APBD, Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota, dan E-Government.
Wali Kota Tarakan H Udin Hianggio yang ditemui di ruang kerjanya kemarin mengatakan, bukan penghargaan itu yang menjadi tujuan utama, tapi dengan diraihnya penghargaan, semakin memacu pemerintah kota untuk berbuat yang lebih baik kepada masyarakat.
“Alhamdulilah, Tarakan dihargai 2 panji dan 6 penghargaan (selengkapnya lihat grafis,Red.),” kata Udin.
Menurutnya, dengan penghargaan ini, setidaknya menjadi tantangan kedepan agar kita bisa mempertahankan itu menjadi lebih baik. “Sebenarnya, apa yang dilakukan gubernur adalah dalam rangka memberikan motivasi kepada daerah untuk berbuat, jadi bukan semata-mata penghargaannya,” kata dia mengingatkan.
Penghargaan di bidang kehutanan misalnya, komitmen pemerintah kota untuk terus melestarikan adanya hutan mangrove menjadi salah satu poin penting. “Yang penting sekarang adalah bagaimana kita komitmen untuk menambah luasan hutan kota kita, dalam rangka melestarikan hutan yang ada,” ujarnya.
“Untuk hutan mangrove ini, saya sangat apresiasi sekali untuk bagaimana menambah luasan-luasan hutan mangrove yang ada, misalnya di Kelurahan Mamburungan. Disana ada beberapa tokoh yang peduli dengan lingkungan hidup. Mereka mau memberikan kita lahan yang cukup bagus untuk kita pertahankan dan pelihara,” akunya.
Melihat hal ini, Udin mengaku bangga karena ternyata bukan hanya pemerintah saja yang peduli dengan lingkungan, tapi masyarakat juga. “Kami hargai itu,” ujarnya.
Untuk itu, kedepan pemerintah akan memikirkan untuk memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh peduli lingkungan tersebut, tidak hanya dalam bentuk secarik kertas, tapi bagaimana mereka bisa dibantu pemerintah dalam segi pendanaan sehingga ada kebanggan tersendiri buat mereka.
Tidak hanya itu, wali kota mengaku sudah meminta kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tarakan, jika ada tambak-tambak yang tidak produktif lagi, untuk dapat dibebaskan.
“Tapi dengan harga yang pantas karena ini bukan untuk kepentingan pemerintahan, tapi untuk kepentingan pelestarian lingkungan dan hutan itu sendiri,” jelas Udin.
Dengan catatan, pembebasan itu peruntukannya bukan untuk tambak lagi, tapi hanya untuk hutan mangrove.
“Kita mengharapkan ketika ini dibebaskan, tujuannya untuk bagaimana mengembangkan potensi hutan mangrove kedepan,” tuturnya.
Soal panji pembinaan generasi muda pramuka yang diterima, menurut wali kota mengacu kepada pembinaan pramuka di daerah. Menurut wali kota, kedua panji yang diterima ini tentu ada kaitannya.
“Pramuka juga harus terlibat dalam pelestarian hutan di daerah. Dengan panji ini, setidaknya jadi pemacu kepada pramuka untuk lebih kreatif bagaimana peduli kepada lingkungan,” pesannya.
Tidak hanya itu, panji ini juga memacu pemerintah daerah untuk memperhatikan kebutuhan pramuka kedepan, karena mereka adalah generasi penerus yang penuh dengan kreasi baru.(ddq)
Sumber : Radar Tarakan (13 Januari 2020)
Aku Cuma Seorang Blogger Yang Cinta Seo Borneo
#Tarakan