Baik saat menyetir sambil menelepon maupun mengetik SMS, pengemudi akan membagi perhatiannya. Risiko menyetir sambil SMS secara teori lebih buruk daripada sambil menelepon karena ada proses membaca, mengetik balasan, dan membuka pesan.
Dalam simulasi diketahui bahwa pengemudi yang mengetik SMS saat menyetir cenderung mengurangi daya pandangnya. Di lain pihak, respons terhadap lingkungan mengalami kelambatan. Hal tersebut sangat berbahaya karena bisa jadi rem terlambat diinjak jika mendadak harus diinjak.
Hasil pengukuran menunjukkan, reaksi pengemudi naik 30 persen lebih lama jika mengetik SMS dan 9 persen saat menelepon. Pengemudi yang mengetik SMS sambil menyetir juga tak bisa mengontrol maju mundur dan menyamping dengan mulus. Penelitian itu pun menyingkap bahwa membaca SMS saat menyetir lebih berbahaya daripada mengirim SMS.
Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko yang ditimbulkan menyetir sambil SMS jelas lebih buruk daripada menyetir sambil menelepon. Padahal, pada penelitian sebelumnya ditemukan bahwa kualitas pengemudi saat menyetir sambil menelepon sama buruknya dengan pengemudi yang mabuk.
Meski hanya dilakukan dalam simulator, risiko bahaya akibat hal tersebut patut diperhitungkan. Peringatan ini mungkin penting buat Anda yang tak sadar sering melakukan hal tersebut.
Penelitian ini dilakukan Frank Drews, psikolog dari Universitas Utah, AS. Simulasi dilakukan oleh 20 orang laki-laki dan 20 orang perempuan berusia 19-23 tahun. Masing-masing dari mereka rata-rata telah berpengalaman menyetir selama 4,75 tahun. Laporan penelitian yang dilansir Livescience ini dipublikasikan dalam jurnal terbaru Human Factors.
Sumber : KOMPAS (22 Desember 2009)
#Tekno