"Branding Indonesia dengan logo VIY-nya akan dipertahankan meskipun tanpa ditulis angka tahun dan tanpa tagline," kata Direktur Promosi Luar Negeri Departemen Kebudayaan dan Pariwisata I Gde Pitana di Jakarta, Minggu (18/10).
Gde Pitana mengatakan, upaya itu dilakukan sebagai bentuk mempertahankan konsistensi dalam berpromosi pariwisata.
Pihaknya juga sudah melakukan sejumlah survei kepada para pemangku kepentingan bidang pariwisata yang hasilnya menunjukkan, secara keseluruhan logo VIY direspons baik oleh pasar dan mudah diterima.
"Logo itu mempunyai beberapa kelebihan, di antaranya dari sisi artistik eye catching dan menarik," katanya.
Selain itu, logo juga mengandung filosofi yang khas Indonesia, yakni Pancasila dari sisi bentuk dan warna. Menurut Pitana, soal warna logo VIY hampir mengakomodasi semua warna sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pada warna berbau politis tertentu.
Dia berpendapat, hal terpenting logo dipertahankan adalah karena logo yang sama telah cukup dikenal di dunia pariwisata lokal ataupun internasional.
"Ada banyak faktor yang kami pertahankan berdasarkan kajian-kajian yang benar-benar akademis," katanya.
Apalagi, kata Pitana, hampir semua daerah yang mengelola destinasi pariwisatanya sudah mendukung dengan mencantumkan logo VIY dalam brosur dan bahan promosi pariwisata mereka. Jika logo mengalami perubuhan, keseluruhan bahan promosi pariwisata harus kembali di-update.
"Semua daerah sudah mencetak bahan promosi yang mencantumkan logo VIY, jadi akan menghabiskan banyak energi kalau harus menyusun logo baru," katanya.
Saat ini, pihaknya sama sekali tidak merencanakan untuk mengubah logo tersebut sampai beberapa waktu ke depan.
"Tidak ada rencana membuat baru dan sekarang sudah ada di Menko Kesra," katanya.
Logo VIY berbentuk siluet Burung Garuda memuat lima garis yang berbeda warna melambangkan persembahan untuk lima pulau dengan ratusan suku.
Tipografi huruf yang ada di dalamnya diambil dan dicampur dari berbagai tulisan tradisional nusantara.
Logo itu dibuat pada akhir 2007 dan merupakan hasil seleksi dari 25 kreasi pilihan yang diajukan oleh 17 perusahaan.
Logo VIY pertama kali diluncurkan secara resmi pada 6 Januari 2008 bersamaan program VIY 2008 yang bertepatan dengan tahun peringatan satu abad kebangkitan bangsa. SOE
Sumber : KOMPAS.com (18 Oktober 2009)
#Indonesia