Ramadhan, Senin, 3 Desember 2001, Lefke, Siprus Turki.
Penyakit-penyakit ringan untuk dosa-dosa kecil, penyakit-penyakit berat untuk dosa-dosa besar. Semoga Allah tidak mencabut kita dari faiz Ramadhan… Mengucapkan Bismillahir rahmaanir rahiim dalam Ramadhan yang suci tidaklah sama dengan mengucapkannya di bulan-bulan lain. Setiap perbuatan baik, amal shaleh, dihitung 70 kali dalam bulan ini. Ramadhan adalah bulan berkumpulnya ‘perhiasan dan emas’ berharga, karena Allah membalas amal-amal baik fauq-ul ‘ala.
Di setiap malam, barakahnya pun berbeda, 30 malam di bulan Ramadhan adalah seperti 30 sumber mata air yang satu berbeda dari yang lain. Allah memiliki begitu banyak sumber, Dia-lah Jalla Jalaluhu… Mereka berpikir ini adalah gurauan… Jangan pergi ke mana-mana tanpa memiliki Wudhu! Syukur, ya Rabbi! Izinkanlah kami memuji Nama Agung-Mu dengan lidah-lidah kami, ‘Allah ya Jaliil… Allah dzul Jalaal!’ Mereka iri kepada kita karena kita berdzikir dan menyebut nama-Nya… Syukur…Syukur…Syukur! Jangan takut! Siapa yang bersyukur tidak akan jatuh dari Sirath, Jembatan, tak akan pula dia jatuh ke dalam Neraka, dan dia tak akan mati karena penyakit yang mengerikan. Penyakit akan lari dari orang yang tahu berterima kasih yang mengucapkan ‘Syukur…’
Untuk setiap pengucapan Bismillahir rahmaanir rahiim, ada tujuh puluh kali pahala. Apa pun yang kalian lakukan dalam Ramadhan adalah berharga dan penuh dengan barakah. Pahala yang diberikan di bulan ini tidak diberikan di bulan-bulan lain… Maka berilah (sedekah-red) dan jangan takut,Allah akan memberi kalian. Suatu bangsa yang dikaruniai Allah dengan ilmu yang banyak adalah bangsa Israel. Dengan ilmu dan penemuan mereka, mereka berada di atas bangsa-bangsa lain. Tak ada yang berada di depan mereka… Kini, bahkan ada mesin teh yang dapat membuat tujuh macam teh yang berbeda… Orang Yahudi juga membuat uang kertas dan kini kita mempunyai kartu kredit.
Mereka begitu dekat dengan Setan, teman-teman kelas pertama dari Setan, dan dia membisikkan pada mereka apa yang mesti mereka lakukan… Di zaman dahulu, jual beli dilakukan dengan Shalawat dan Basmalah, baik pembeli maupun penjual mengambil bagian barakah mereka. Dan barang-barangnya tidak pernah habis. Kalian masih dapat melihat barakah ini di Makkah, setelah salat malam, jutaan orang berbelanja, tetapi di pagi hari kalian masih dapat melihat toko-toko itu penuh seperti sebelumnya, tak ada yang hilang. Barang dagangan pergi dan datang. Itu adalah karena barakah yang Allah berikan pada tempat itu… Sekarang yang dipakai adalah kertas, bukan lagi emas dan perak…
Allah berfirman, “Apa pun yang kalian berikan demi Aku, tidaklah Aku terima, tetapi Aku kembalikan kepadamu sepuluh kali lipat.” Ada lima macam sadaqah, yang pertama sadaqah yang dibalas 1:1, yang kedua adalah sadaqah yang dibalas 1:10, yang ketiga adalah sadaqah yang dibalas 1:70, yang keempat adalah sadaqah yang dibalas 1:700, dan yang terakhir adalah sadaqah yang dibalas tanpa batas oleh Allah sendiri. Balasan 1:1 adalah untuk sadaqah dengan uang haram, uang yang misalnya diperoleh dari bank, karena mengambil bunga tidak diperbolehkan dalam Islam.
Dan kalian harus tahu apa yang mesti dilakukan dengan uang itu. Pernah ada seorang Arab kaya di London yang menerima jutaan poundsterling untuk uang yang dia simpan di bank. Dia menolak menerimanya karena dia berkata bahwa dalam Islam itu tidak diperbolehkan, tetapi pihak bank berkata bahwa mereka tidak dapat mengambilnya kembali. Kemudian orang kaya itu mengambil uang tersebut dan menyumbangkannya untuk perbaikan suatu katedral di Inggris… Pahala untuk sadaqah dari uang haram ini adalah 1:1.
Jika kalian memberi kepada seseorang yang datang meminta pada kalian, pahala kalian adalah 1:10, jika kalian berikan pada tetangga kalian yang miskin, pahala kalian adalah 1:70. Jika kalian berikan pada kerabat yang miskin, pahalanya adalah 1:700. Pahala tanpa batas adalah bagi mereka yang memberikan uang untuk memperkuat Islam, untuk membuatnya berdiri tegak dan menjaganya tetap kokoh. Pahala itu tidak ditulis oleh malaikat, tetapi oleh Allah sendiri dengan Tangan Qudrah-Nya. Sebagai contoh adalah uang yang digunakan untuk membangun atau memelihara masjid-masjid, dergah, madrasah, waqif. Karena Allah lah yang memberi pahala kepada kalian, mengapa kalian takut untuk memberi?
Allah berfirman, “Aku mengirimkan rezeki dengan jalan dan cara yang tak diketahui dan tak diduga oleh hamba-Ku.” Karena itu Allah tidak menginginkan ada pegawai di masjid-masjid, adalah Atribut-Nya untuk mengkaruniai hamba-hamba-Nya dengan cara-Nya. Mereka tidak seharusnya makan dari Bait-ul Mal. Jangan ikat diri kalian sendiri dengan membatasi hanya pada gaji, ikatlah diri kalian sendiri kepada Allah! Tetapi, kita berlari mengejar sampah-sampah dunia dan mengumpulkannya. Kumpulkanlah permata! Semoga Allah memberikan kita akal pikiran yang lebih berorientasi terhadap akhirat. Jika kita tidak mencari akhirat lebih dahulu, pikiran pun tidak berfungsi baik di dunia… Buktinya, jika pikiran kita berfungsi dengan baik, dunia ini tentunya sudah menjadi seperti surga.
Wa min Allah at Taufiq
Email from : imawati (im4bjgd@******.com)
Date : Thursday, October 14, 2004 3:29:04 PM
#Religi