Mengapa Bukan Ulama Ahlussunnah Wal Jama'ah Yang Diundang?

Mengapa Bukan Ulama' Ahlussunnah Wal Jama'ah Yang Diundang?

Viral berita Ustadz Khalid Basalamah (Salafi) diundang ngisi kajian di Markaz Kepolisian Perairan dan Udara. Dan banyak yang bertanya, mengapa tidak da'i-da'i NU atau Ahlussunnah lainnya? 

Tentu kali ini saya tidak sedang mengkritisi akidah dan pemahaman Khalid Basalamah yang banyak bermasalah. Tapi lebih ingin menyorot mengapa bukan ulama' Ahlussunnah wal Jama'ah baik dari NU atau yang lain yang diundang kesana. Saya akan mencoba menganalisis dari sudut subyektivitas saya [Kalau salah jangan dimarahi πŸ˜ƒ]:

1. Di tubuh Ahlussunnah, khususnya NU, mungkin lebih tampak [bagi sebagian anggota polri khususnya] nuansa politiknya daripada nuansa murni dakwahnya atau lebih terlihat kerap berkonflik dan berkonfrontasi dengan ormas atau aliran lain. Sementara kelompok Salafi seperti Khalid Basalamah lebih fokus membangun konten dan polesan-polesan dakwahnya serta tidak terlalu peduli kritik-kritik yang ditujukan kepadanya. 

2. Da'i-da'i Aswaja yang menjauhi konflik politik tidak terlalu banyak yang viral heboh dan bahkan tidak terorganisir dengan baik. Mungkin mereka tenggelam dengan ikhlas dan khumul-nya. πŸ˜‹

3. Harus diakui, dai-dai Aswaja yang populer di YouTube selain nama beken Gus Baha', UAS, UAH, Gus Miftah, dll (😍) hampir tidak ada. Padahal secara SDM kurang apa kita coba?! Justru video seperti milik Khalid Basalamah lebih banyak berseliweran dan lebih menarik ditonton oleh masyarakat kita, gak Salafi gak Aswaja awam. Ada apa dengan Aswaja? Hoi....!

4. Sebagaimana diatas, da'i-da'i Aswaja kurang terorganisir dengan baik. Pelatihan-pelatihan da'i setahu saya juga hampir tidak ada (atau jangan-jangan aku sing gak diundang ya hahahahaha). Bahkan sependek pengamatan saya, lembaga dakwah milih NU, LDNU pun tidak memiliki program yang mengarah kepada cetak dai-dai mumpuni yang sesuai selera masyarakat yang seneng nonton Tiktok dan Sinetron Ikatan Cinta. πŸ™„πŸ™„πŸ™„ πŸ™πŸ™πŸ™

5. Mungkin petinggi-petinggi Polri sudah banyak yang ikut kajian Salafi dan petinggi Polri yang Aswaja atau NU gak ada atau kurang peduli. 😭😭😭

Menurut anda bagaimana? Boleh beda pendapat dan pendapatan ya hehehehehe....

Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur

1 Mei 2021

Kajian Sunnah

Beberapa komentar :

Zeid Ibn Imaduddin : Alhamdulillah.... unek2 n kegusaran alfaqier direspon sm yai,,, smoga membuka mata kita para dai Aswaja utk lebih smangat berdakwah di kalangan pejabat2 pemerintah dan kaum millenials

Abi Yansa : UAS datang suatu daerah di kab di Jateng di tolak olah klompok pemuda yg ngaku Aswaja, sedih, kasihan mereka

Juwansyah : Faktor terbesar mnurut sya itu krn memang sdh viralny ustadz2 mereka di medsos2... dan itu sdh berlngsung sangat lama... alhmdulillh disinu sy bersyukur dngn kemunculan UAS yg sama2 jg viral di medsos yg terang2an mengimbangi pengaruh mereka di masrkt awam... disusul UAH,(meski muhammdiyah tpi pengaruhny cukup mengaimbangi dai2 wahabi... 

Disusul para habaib jg yg viral di medsos sprti habib jindan, habib novel, habib seif dll... dri NU masih sdikit dan kbnykn isiny kurang diminati masyrkt milenial... 

Smg seluruh kelompok2 aswaja bisa bersatu dan tak berpecah belah sprti sekrng utk mengimbangi pengaruh mereka...

Vian Rifqi : Mungkin karena Isi Dakwah mereka, gak ribet sehingga mudah diterima di berbagai kalangan Khususnya Dai Dai mereka yang biasanya isinya lebih tentang ke Kehidupan baik beragama dan bermasyarakat

Sepertinya kan seperti Ust. Yazid Jawas kurang mendapat perhatian baik dari anak muda remaja atau dewasa

Abi Azka Ar Rifa'i : Masyarakat kota cenderung suka yg dikit2 dalil uatadziy...dan peluang itu ditangkap oleh salafi. Beda dg dai azwaja (baca Aswaja) yg cenderung banyak beretorika dan guyon..

Dai2 aswaja yg gaya dakwahnya mirip mereka juga diterima dg baik kok. Intinya menurut kulo...perlu strategi dlm berdakwah dan jgn lupa punya team utk framing..saatnya njenengan bikin team ustadziy...hehe

Ginanjar Nugraha : Abi Azka Ar Rifa'i sepakat ustadz bukan pada materi dakwah tapi lebih kepada teknis dan strategi dakwah disesuaikan secara sosiologis mad'u

Zaenal Irfan : Kan ada ust Anwar Zahid dan Das'ad Latif yi. Banyak juga viewernya di YT

Juwansyah : Zaenal Irfan ustadz anwar zahid dan das'ad latif itu snagt cocok utk kalangan emak2 dan orang2 awam kbnykn yg suka guyon... tpi tdk utk masrkt milenial apalgi orang2 kota yg kritis terpelajar dan orang2 yg bru hijrah... mereka haus akan asupan2 ilmu yg sesuai dngn quran dan hadits.. nah yg bnyk viral itu mlh dri paham sebelah...

Zaenal Irfan : Juwansyah sy pikir cuma sekedar banyak viewer di YT. Ya kalo mau bener2 ambil segmen itu cari yg gak cuma pinter ndalil, tapi yg alumni timteng juga kayak Alm prof Ali mustofa Yaqub, habib DR said Agil Munawar, Dr Ahsin Sakho dll. Butuh tim juga utk optimasi YT nya. Penampilan juga yg ala modernis macam prof Quraish Shihab jgn sarungan kayak Buya Yahya.

Ihsan Adil : Strategi dakwah penting yai,

Uah uas dll menyentuh jamaahnya dengan retorika dakwahnya dan jarang membahas hukum kecuali ditanya

Salafi seperti itu, terlebih lagi kita hidup di era digital, tinggal tengok hp 

Bukan hanya salafi saja yang mengajak kembali ke alquran dan sunnah tapi ormas besar nu dan muhammadiyah juga demikian, tapi disisi salafi lebih transparan, apalagi duitnya banyak hehehhe

Muhammad Al Rivalda : Saya paling se7 nomor 1 ustadz, orang" itu mulai menjauhi Nu gara" manuver politiknya oknum" NU yg membuat orang yg ga sepaham poltiik nya jadi takut mendekat sama ulama" NU

Abduh Raafi : Manajemen dakwah salafi sdh bagus ditunjang team work nya melek IT..kalau ada beda paham diantara sesama salafi dianggap khilafiyyah kalau beda paham diluar salafi dianggap bid'ah 😊

Ahmad Karomi : Menurut saya:

A. Sudah saatnya benar² digodok pelatihan da'i secara intens, bisa dimulai dari pesantren, kemudian dilatih oleh para mubaligh yang profesional.

B. Harus dibagi sesuai segmentasinya, ada da'i ala Tiktok, ada da'i ala artis, ada da'i ala kadarnya.

C. Harus ada yang mengelola dan memanajemen da'i, biar gak serobotan

D. Tim IT dari PC MWC harus kompak seirama mempopulerkan da'i dari daerah masing-masing.

E. Kiai Zainuddin MZ adalah contoh ideal sosok dai sejuta umat yang secara bahasa dan gesture sangat komplit.

F. Mengkader alumni pesantren (yang tertarik untuk menjadi da'i) secara proporsional. Bisa diadakan pelatihan khusus pengenalan ilmu public speaking yang joss.

Hidayat Nur : Ahmad Karomi Nah niki bagian Jenengan yang punya link ke PBNU, PWNU Jatim dan PW² yang lain, Kyai. Hehehehe....

Kalau saya da'i ala kadarnya saja. Hehehehe

Harry Nurdianto : Alhamdulillah, ada Kyai yang mau menulis otokritik begini. Saya pernah menulis begini beberapa tahun lalu, malah dianggap menyerang NU.

Pada intinya menurut saya ada di point 1 dan 4, yang ada di benak awam ketika bicara Aswaja (NU) adalah perang politik identitas, yang anti Wahabi, anti PKS dan anti-anti yang lain. Padahal kebutuhan masyarakat bukan itu, ada yang butuh sih ya yang nyebuzzer.

Fuad Jalaludin : Betul sekali pak ustad di Riau sini juga kayak gitu persis sekali,,ada apa dg Aswaja sekarang????

Abdul Qodir Baihaqi : Nderek rembug, beberapa Da'i NU yang pernah saya ikuti, tema ceramahnya itu-itu aja. 

Nasir Alhamdal : yang jelas otokritik sah sah saja tapi yang jelas...

itu semua kesan saja,tapi yg jelas dari kalangan Wahabi memang ofensif misinya ..dalam menyebarkan virusnya disemua lini...,dan banyak kalangan awam yg semangat beragama ...kalau sdah mendengar ucapan Wahabi ...bahwa .ini yg sesuai Sunnah itu yg nggak sesuai ini yg murni itu yg nggak murni...gampang banget terpaparnya

Arga Abdi Lubis : Kalau saya berpendpat yai, kajian2 salafi terutama dyoutube itu simpel2 dan jelas, mengenai kehidupan sehari2..

Tp kalau aswaja itu kebanyakan (tak semua) isi kajiannya berat2, banyak masyarakat awam ya jelas ninggalin..

Kajian salafi itu cuma berdasar hadist tok

Kalau aswaja, kalau belum nampilin ibaroh arab gundul dri kitab ulama2 klasik yg notabene, orng yg masih baca Al Qur'an tertatih2 ya jd puyeng nheliatnya, bgitu pandangan saya yai sebagai masyarakat awam...

Itu knp bnyak masyrakat awam lebih tertarik kpd kajian salafi dripd aswaja sndiri..

Salikin : Utamakan aqidah ahlussunnah drpd "bendera apapun"....kalo mau

Zulkifli Kuala : 4. Kajian² Kiyai²/ Ust² kita kurang praktis dan kekinian (up to date) kecuali UAS tentu

5. Ada beberapa teman yg menyebutkan bahwa banyak perwira polri yg sdh ikut kajian Salafy

6. Kebanyakan dr underbbow NU sibuk membangun konfrontasi bukan mengedukasi ummat...

Afwan... πŸ™πŸΏπŸ™πŸΏ

Fathur Rohman :

Solusi : 

1. Rekam dan viralkan lewat medsos semua ustadz aswaja pada saat ngisi pengajian PHBI atau pada saat ngaji di majelis ta'lim (semuanya). 

2. Koordinir panitia perekam video dan sekaligus ambil tema yang menarik

3. Koordinir orang aswaja pada saat berkomentar di dalam video tersebut 

4. Kenalkan dai aswaja ke publik

Kelemahan :

1. Kurang hapal dalil

2. Takut duluan

3. Cari aman dan gak berani ngambil resiko ditanya oleh publik

Gan Tanuwijaya : Metode kyai NU itu menurut saya kesannya bagi awam jarang yang tematis ceramahnya.

Metode ceramah salafi itu  menarik bagi awam karena simple

Misalnya

Tema : muamalah A

Dalilnya - Al-Qur'an

          - as-sunah

Tidak sesuai dengan dalil yang disampaikan bidah.

Bidah sesat, neraka.(titik)

😬 Jama'ah pulang sudah merasa dapet paket komplit.

NU Pantura : Gan Tanuwijaya kalau menurut saya, mengapa ustad2 wahabi video dakwah diyoutube view-nya rata2 ratusan ribu, karena jamaah mereka kebanyakan ngajinya di youtube, nyari ustad wahabi didesa susah .... berbeda dengan jamaah NU atau Aswaja yg laennya, masjid atau musholla tiap desa bahkan tiap RT isinya pengajian ustad/ Kyai2 NU, sangat mudah mencari pengajian Kyai2 NU di desa

Gan Tanuwijaya : NU Pantura ya tidak dipungkiri gerakan dakwah mereka memang segmentasinya ke kampus anak muda, tentunya lebih up-to-date teknologi.

Ibnu Abdullah Al Maidany : Ya gimana mau diundang polri yai, yang populer malah ceramah di gereja.

Hidayat Nur : Ibnu Abdullah Al Maidany 

Lha menurut Jenengan bagaimana? Mungkin bisa dibahas dulu hukum masuk gereja. Terus dibahas akidahnya Ustadz Kholid Basalamah.

Ibnu Abdullah Al Maidany : Wah mana ada ilmu saya yai. Apakah boleh ni ceramah untuk peresmian gereja? Terus bilang kita (penceramah dan kaum nasrani yg mendengarkan) adalah satu karena memanggil Allah dengan sebutan yang berbeda?

Feri Hendriawan : Narasi yg digunakan pemilik akun Lembaga Dakwah PBNU itu telah melakukan kesalahan yang sangat fatal mas ust.Hidayat Nur .

Fokus pada narasi nya:

"Kita adalah satu dari Dia yang kita panggil nama-Nya dengan sebutan yang berbeda".

Hal seperti ini,yg membuat Aswaja Awam menjauh dan tidak tertarik ikut kajian da'i Aswaja khususnya dari NU.

Charim Beands Zenank : aswaja sdh terlalu sering diundang. jadi kesannya biasa saja.

mungkin kali ini pihak polri ingin melihat lgsg tema ceramahnya khalid.

NU Pantura : Charim Beands Zenank padahal kholid pernah mengharamkan hormat merah putihπŸ˜‚

Andri Ansyah : Sedih nya yi ketika yg tampil di medsos sepeeri UAS UAH dan buya yahya bnyk yg khritik dari kalangn NU pdhl sama" aswaja mungkin krna ada perbdaan sangkut paut dgn politik πŸ˜€

Ahdiyat Darsonn : Menurut saya Faktor pembawaan dan cara menjelaskan juga berpengaruh stadz...

Ada beberapa ustadz kita yang masih condong kanan-kiri, atau seperti menyekat-nyekat ,  bahkan sperti anti terhadap sesama muslim yang beda pemahaman, sehingga menimbulkan pemikiran negatif di masyarakat awam, misalnya masalah toleransi yang kadang seperti kebablasan...

Sedangkan banyak di masyarakt awam kita itu masih banyak yang memang murni ingin ngaji/mencari ilmu agama bahkan mencari jati diri... #cmiiw

Fakhry Mar-i Fathaniy : Nomor 5 lebih dominan yai, banyak akun POLRI CINTA SUNNAH dkk yg marak muncul

Dakwah mereka ini ilmiah berkesesuaian dgn standar ilmiah modern (melampirkan dalil), jadi banyak yg kecantol

D pajak-pun jg begitu

Tp kalau aswaja krn selain dalil, standar ilmiah kita adalah pemahaman yg berkesesuaian dgn ulama dr zaman k zaman, dan mengutip ulama ini dikerdilkan oleh mereka sehingga kesan "ilmiah asli" ini mjd tidak layak sbg standar ilmiah modern yai πŸ˜…

Wallahu a'lam

Feri Hendriawan : Sekitar awal tahun 2017, sebelum saya tahu tentang penyimpangan akidah Tajsim nya Khalid Basalamah,(Saya awalnya mengira,dia da'i Muhammadiyah).

Akun Instagram saya juga pernah beberapa kali memposting videonya.

Yang berkesan dari sosoknya (termasuk keluarganya) adalah attitude (baik dirinya dan keluarganya yang sangat tampak Istiqomah menjalankan kehidupan secara Islami).

Yang berkesan dari dakwahnya adalah integritas nya sebagai da'i yang fokus mensyiarkan Islam tanpa terkait politik dan kepentingan penguasa.(Berbeda dengan NU).

Suaranya yang khas dan tegas juga mempengaruhi penikmat kajian videonya.

Terakhir sikapnya yang tegas menolak Riba perbankan konvensional dan mengharamkan rokok,itu menjadi nilai plus yang tidak dimiliki da'i Aswaja (khususnya NU yang membolehkan bunga perbankan konvensional dan merokok).

*Begitu mendapati video nya yang membahas tentang istiwa', tangan dan kaki-Nya.Seketika itu juga saya paham dimana letak kesesatan nya.πŸ˜€πŸ™

©Terima kasih telah membaca Blog Ardiz Borneo dengan judul "Mengapa Bukan Ulama Ahlussunnah Wal Jama'ah Yang Diundang?". Semoga betah di Blog Ardiz Borneo®

Artikel Terkait