Syekh Abdul Qadir al-Qashshab

Syekh Abdul Qadir al-Qashshab - Kajian Islam Tarakan
Syekh Abdul Qâdir al-Qashshâb (1263-1360 H/ 1848 - 1941 M)

Lahir di al-Nabk, Gunung Qalamun, sebelah utara Dimasyq. 

Tahun 1288 H (usia 25 tahun) menempuh perjalanan ke al-Azhar dan belajar secara intensif di Ruwâq al-Syam. Waktu beliau penuh dengan ilmu: menghafal mutun, mendawamkan wirid dan tilawah yang beliau talaqqikan dari Syaikh beliau. Talaqqi di al-Azhar beragam ilmu dan funûn: tauhid, tafsir, hadis, fiqh, tasawwuf, faraidh, nahwu, shorf, balâghah, 'arûdh, mantik, dan hisâb. 

Beliau sendiri berkisah:

Keadaanku di permulaan (belajar di al-Azhar) sangat faqir, lebih buruk daripada keadaanku di Syam, karena di Syam memungkinkanku bekerja dan masih dapat hasil, sementara di sini (al-Azhar) tidak, sehingga kebanyakan makananku adalah dari makanan buangan dekat kolam wudhu seperti daun lobak, bawang prei, kulit semangka, dan remahan roti sisa.. Hal itu karena "tunjangan" al-Azhar saat itu khusus untuk orang-orang jauh dan warga desa Mesir. Mereka ini akan mendapat (kiriman) khubus (roti) dan yang lain dari keluarganya. Saat itu, aku melakukannya di malam hari hingga tak seorang pun yang mengetahui dan Aku sangat menutup diri dan Aku pikir menampakkan itu adalah kekufuran atau mirip-mirip kekufuran. Aku pun tidur tanpa selimut maupun alas. 

Hal itu terus berlangsung hingga Aku mendapat "tunjangan" al-Azhar dua buah roti setelah dua tahun berlalu, dan total tunjangan itu sebanyak 6 roti secara bertahap. Sehingga, komplitlah untukku 6 roti setelah 6 tahun berlalu. Aku mengkonsumsinya 3 roti, dan (sisanya) 3 roti Aku jual. Hingga Allah melapangkanku dan meluaskan (rezekiku), Aku pun menyedekahkan semuanya. 

Di al-Azhar beliau dari yang sebelumnya belajar kemudian status beliau meningkat menjadi pengajar. Beliau dikelilingi para pelajar dan dinyatakan lolos. Guru-guru beliau kagum dan memuji beliau, khususnya Syekh Muhammad al-Asymuni. Dan beliau terus mengajar selama sekitar 20 tahunan beragam ilmu. Beliau tinggal di al-Azhar selama 27 tahun. 

Ketika terjadi Wabah Kolera dan karena fitnah yang terjadi, beliau pun meninggalkan al-Azhar dan kembali ke Syam. 

Di Syam, beliau disambut al-Muhaddits al-Akbar, Syekh Badruddin al-Hasani, bahkan Syekh Badruddin memohon beliau agar tinggal di Dimasyq seraya berkata: Desa itu tak cukup untuk menampung ilmu Anda.

Beliau pun menjawab dengan penuh sopan: Tetapi, Saya kembali agar dapat berkontribusi untuk warga desa saya.

Di desa itulah beliau akhirnya menetap dan menikah tahun 1316 H (Usia 52 tahun). Beliau dikarunia beberapa anak, dua diantaranya yang bertahan hidup. 

Rahimahullâh

Ref:

تاريخ علماء دمشق في القرن الرابع عشر الهجري ج ١ ص ٦٤٠ - ٦٤٣

Sumber FB Ustadz : Nur Hasim

14 Maret 2021 pukul 13.35  · 

©Terima kasih telah membaca Blog Ardiz Borneo dengan judul "Syekh Abdul Qadir al-Qashshab". Semoga betah di Blog Ardiz Borneo®

Artikel Terkait