Penyebar SMS Hoax 'Hujan Nuklir' Diancam Rp 1 Miliar

Penyebar SMS Hoax 'Hujan Nuklir' Diancam Rp 1 Miliar - Tekno BorneoAksi usil menyebarkan pesan berantai yang tak jelas juntrungannya alias hoax dengan memanfaatkan layanan telekomunikasi jangan dianggap sebagai hal sepele. Sebab, pidana penjara 6 tahun dan atau denda Rp 1 miliar siap mengancam.

Menurut Kepala Pusat Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto, ancaman hukuman ini bisa diberikan termasuk kepada pelaku penyebar SMS hoax 'hujan nuklir' yang tengah meresahkan belakangan ini.

Sebab menurut terminologi yang ada di pasal 1 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) disebutkan bahwa "Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya".

Nah, lanjut Gatot, penyebar SMS hoax 'hujan nuklir' tersebut bisa dianggap mendistribusikan informasi/berita bohong yang menyesatkan melalui layanan telekomunikasi sehingga dapat dijerat dengan Pasal 28 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Pasal 28 tersebut, khususnya ayat (1) menyebutkan, bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik.

"Adapun ancaman hukumannya tersebut pada Pasal 45 ayat (2) yang menyebutkan, bahwa setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000," jelas Gatot.

Jadi jangan anggap sepele melakukan aksi menyebar pesan dengan Yahoo Messenger, BlackBerry Messenger, dan corong jejaring sosial lainnya. Sebab, ada undang-undang yang berlaku untuk mengatur semua ini.

Gatot mengakui sulitnya untuk mencari siapa yang pertama menyebarkan pesan palsu tersebut. Namun bagi mereka yang menyebarkan dan ada yang merasa dirugikan lalu dilaporkan ke pihak berwajib, bisa saja diproses.

"Proses hukum untuk kasus ini memang panjang, tapi kan pemerintah juga tak mau dianggap melakukan pembiaran," tukasnya kepada detikINET, Selasa (15/3/2011).

Sebelumnya, ada pesan berantai yang menyebutkan adanya dampak radiasi yang berimbas ke Indonesia melalui curah hujan yang mengandung zat radioaktif yang membahayakan kesehatan masyarakat.

Padahal menurut informasi dari BATAN, radiasi yang keluar dari dua reaktor nuklir di Fukushima, Jepang tersebut berkonsentrasi rendah dan paling jauh terdistribusi pada radius 30 km (sebelumnya masih dalam radius 20 km), sehingga zat radioaktif tidak akan terbawa curah hujan sampai wilayah Indonesia.

"Untuk itu diimbau pada masyarakat untuk tidak turut membroadcast pesan/SMS tersebut ataupun melalui jejaring sosial," Gatot menandaskan. Ardhi Suryadhi

( ash / fyk )

Sumber : detikinet (15 Maret 2011)
©Terima kasih telah membaca Blog Ardiz Borneo dengan judul "Penyebar SMS Hoax 'Hujan Nuklir' Diancam Rp 1 Miliar". Semoga betah di Blog Ardiz Borneo®

Artikel Terkait