Para Perempuan di Dunia Open Source

Para Perempuan di Dunia Open SourceSejak lama dunia open source maupun programming identik dengan laki-laki. Seorang geek (kutu tekno) akan digambarkan sebagai laki-laki berwajah culun dengan kacamata tebal dan bertemankan laptop atau malah mainframe.

Tetapi percayakah Anda jika bertemu dengan seorang kutu tekno yang cantik rupawan? Seorang programmer dan developer Kernel yang berwajah jelita?

Dari sekian banyak programmer, developer, aktivis dan lain sebagainya dalam dunia open source, hanya sekitar 1,5% dari mereka adalah perempuan. Sisanya tentu saja adalah laki-laki.

Nilai ini jauh berbeda dengan perempuan yang aktif dalam dunia software proprietary yaitu sekitar 28%. Dari 1,5% tersebut, terdapat beberapa nama yang sudah tidak asing di dunia open source dan bisa menjadi bukti bahwa perempuan juga memiliki kemampuan serta dapat aktif dalam perkembangan open source.

1. Valerie Aurora

Valerie adalah salah seorang developer serta hacker kernel Linux yang aktif selama lebih kurang 14 tahun lamanya. Spesialiasinya dalam pengembangan kernel adalah filesystem.

Pada saat awal-awal menjadi developer dia menggunakan nama ‘Val,’ baik di forum maupun di milis, sehingga banyak di antara sesama developer yang tidak tahu bahwa dia sesungguhnya adalah seorang perempuan.

Valerie pernah bekerja di IBM, Intel, Sun Microsystems (untuk pengembangan filesystem ZFS), serta Red Hat untuk pengembangan filesystem ext4 sebelum akhirnya keluar dan memfokuskan diri di organisasi non-profit yang didirikannya bersama Mary Gardiner, Ada Initiative.

2. Mitchell Baker

Saya percaya sebagian besar dari pembaca adalah pengguna Mozilla Firefox. Dan sebagai pengguna produk Mozilla, seharusnya Anda kenal dengan Mitchell Baker.

Baker adalah mantan CEO Mozilla yang sekarang menjabat sebagai kepala proyek dari Mozilla Corporation. Beberapa perusahaan yang pernah ‘disinggahi’ oleh Baker antara lain adalah: Sun Microsystems, Netscape Communications, Open Source Applications Foundation (OSAF), dan Mozilla.

Di tahun 2005, Mitchell Baker masuk dalam daftar 100 tokoh majalah TIME kategori Ilmuwan dan Pemikir bersama Malcolm Gladwell dan Rick Warren. Pada tanggal 2 Maret 2011 kemarin, Baker resmi bergabung dalam Dewan Penasehat Ada Initiative.

3. Allison Randal

Allison Randal adalah programmer kawakan bahasa pemrograman C dan Perl. Pada tahun 2006 dia dipilih untuk menjadi chief architect dalam proyek sebuah mesin virtual bernama Parrot.

Selain developer, Allison juga seorang penulis buku yang di antaranya adalah Perl 6 Essentials. Allison juga pernah bekerja untuk O’Reilly Media sebagai direktur program sebuah acara konvensi tahunan untuk mendiskusikan free and open source software bernama O’Reilly Open Source Convention (OSCON).

Terakhir, sejak Agustus 2010 lalu Allison Randal bekerja untuk Canonical sebagai Technical Architect dalam proyek Ubuntu.

4. Stormy Peters

Peters saat ini menduduki jabatan Head of Developer Engagement di Mozilla. Dia adalah salah satu pendukung utama FOSS dan selalu mengkampanyekan penggunaan FOSS dalam dunia bisnis.

Peters pernah bekerja untuk OpenLogic sebagai direktur manajemen produk sebelum akhirnya keluar dan menjadi salah satu direktur eksekutif di GNOME Foundation. Peters telah menjadi pembicara di banyak konferensi open source yang di antaranya, Open Source Business Conference, linux.conf.au, Gnome.Asia Summit serta Ohio LinuxFest 2010 lalu.

Saat ini Peters menjadi dewan penasehat untuk HFOSS, OpenSource World, IntraHealth Open serta founder dan presiden dari Kids on Computers.

5. Vidya Ayer

Ayer adalah orang Asia, lebih tepatnya India. Berawal dari kontribusinya sebagai sukarelawan untuk menerjemahkan Ubuntu ke dalam bahasa Sanskrit, ia akhirnya dipercaya untuk mendirikan Ubuntu-Women, sebuah komunitas untuk mengajak lebih banyak perempuan aktif dalam proyek Ubuntu.

Selain Ubuntu-Women, Ayer sampai saat ini masih aktif menjadi sukarelawan untuk KDE-Women, Ubuntu Fridge, Ubuntu Brainstorm, Debian, Python, Systers, OpenWeb Foundation, LinuxChix serta beberapa halaman wiki dalam Ubuntu.

6. KLUWEK

Salah satu wadah bagi para perempuan pecinta open source di tanah air adalah Kelompok Linux Cewek atau disebut KLUWEK. Pada saat awal didirikan KLUWEK hanya terdiri dari tiga orang dan saat ini KLUWEK digawangi oleh Yuyun K, Nur Aini serta Hesti.

Para kluweker –sebutan untuk anggota KLUWEK- adalah para perempuan yang juga aktif dalam dunia open source di tanah air.
Selain nama-nama di atas tentu saja masih banyak lagi nama yang bisa disebutkan, baik dari luar maupun dalam negeri.

Tulisan ini dibuat dalam rangka International Women’s Day dan bentuk apresiasi kepada para perempuan yang aktif di dunia open source. Melalui tulisan ini juga saya ingin menyampaikan bahwa wanita juga bisa berkarya dengan open source.

Bagi para wanita, bergabunglah dengan komunitas yang sesuai dengan keinginan dan minat serta mari maju dan memajukan open source. Beberapa komunitas yang bisa diikuti antara lain: KLUWEK, Apache Women, Debian Women, Fedora Women, GNOME Women, Ubuntu Women, KDE Women dan LinuxChix.

Selamat bergabung dan Selamat Hari Perempuan Internasional!

Sumber : detikinet (10 Maret 2011)
©Terima kasih telah membaca Blog Ardiz Borneo dengan judul "Para Perempuan di Dunia Open Source". Semoga betah di Blog Ardiz Borneo®

Artikel Terkait