1. Memulai Tanpa Strategi
Jangan memulai blog perusahaan Anda tanpa tujuan yang jelas. Sebab, tujuan ini selanjutnya akan berpengaruh terhadap isi blog tersebut. Jangan pula menganggap remeh blog ini hanya karena lantaran para penggunjungnya cuma sedikit. Sebab bisa jadi, dari segelintir orang itu justru yang akan menjadi klien atau partner bisnis perusahaan Anda.
"Kesalahan terbesar dari kebanyakan small business adalah ketika mereka menganggap kegiatan blogging itu sebagai suatu tugas yang mudah," tukas Marjorie R. Asturias, President dari perusahaan web marketing Blue Volcano Media, dikutip detikINET dari Mashable, Rabu (23/3/2011).
Ketika memikirkan strategi blog perusahaan Anda sebaiknya mempertimbangkan, apa tujuan dari blog ini? Apakah blog ini dapat menunjang bisnis perusahaan? Apa perlu mengalokasi sumber daya manusia yang khusus untuk mengelola blog ini? dan lainnya.
2. Berpikir Semua Hanya Tentang Perusahaan Anda
Inilah faktanya, perusahaan pasti ingin menunjukkan betapa hebatnya mereka di blog perusahaan yang mereka miliki. Sehingga dari hal itu, diharapkan akan menjadi sarana promosi bagi mereka kepada stakeholder-nya.
Namun sayang, blog bukanlah press section. Blog memang bisa digunakan untuk berbagi informasi namun berbeda tempatnya untuk sharing berita kepada media. Kemudian, cobalah untuk lebih peka terhadap kebutuhan audiens Anda. Jangan membuat blog perusahaan yang isinya cuma jualan, jualan, dan jualan.
Berikan informasi yang membantu audiens blog perusahaan Anda. Misalnya, memberikan tips & trik, informasi dari lembaga riset, data statistik, dan informasi berguna lainnya. Sesekali, tak ada salahnya juga mengumbar kelebihan produk yang dikeluarkan perusahaan Anda.
3. Gagal Membangun Link
Memiliki banyak link atau jaringan merupakan keunggulan yang bisa didapat lewat sebuah blog. Jadi, sangat disayangkan ketika sebuah blog perusahaan tak memiliki link sama sekali.
Link di sini juga bisa berarti dengan meng-link informasi yang Anda sampaikan di blog dengan sebuah sumber yang Anda kutip. Membuat link seperti ini bukan hanya masalah etika, namun juga demi menciptakan hubungan baik dengan sumber informasi lainnya.
"Ketika Anda menulis tentang saya, maka saya ingin membayarnya kembali. Jangan berpikir bahwa dengan 'mempromosikan' pihak lain jadi akan mendorong audiens Anda pergi. Ada banyak audiens yang berkeliaran di luar sana. Ketika Anda telah mengidentifikasi sesuatu yang luar biasa kepada audiens Anda, maka posting lah!," ujar Douglas Karr, penulis buku Corporate Blogging for Dummies.
4. Abaikan Media Sosial
Ketika Anda memposting tulisan baru, cobalah dilempar ke Twitter dan Facebook untuk didiskusikan lebih lanjut. Namun pastikan profil di akun media sosial Anda itu terhubung dengan blog perusahaan.
Nah, ketika sudah mendapat feedback dari pihak lain tentang tulisan tersebut, segera merespons. Jangan biarkan mereka menunggu dan buat mereka merasa dihargai dengan respon cepat Anda.
"Ingat, keuntungan terbesar dari media sosial adalah membangun hubungan. Jadi Anda harus berusaha untuk mengikatkan diri dengan pembaca dan merespons mereka sesegera mungkin. Buat mereka merasa berharga terhadap komunitas online Anda," imbuh Susan Gunelius, CEO perusahaan marketing communication KeySplash Creative.
( ash / fyk )
Sumber : detikinet (23 Maret 2011)
#Tekno