Masih sangat menarik kiprah yang dilakoni oleh Gayus Halomoan Tambunan ketika berhadapan dengan hukum. Dia hampir bisa membalik keadaan sebagai seorang pesakitan menjadi seorang hero. Dia bukan cuma mampu mengendalikan aparat penegak hukum, tetapi dia sukses membelejeti praktik kotor di semua lini penegak hukum di Indonesia.
Secara terus terang dia mengakui foto yang diambil oleh wartawan Kompas di Bali itu benar adalah dirinya. Jujur...! Dia mengaku dirinya keluar tahanan dan pergi ke Bali bersama istrinya Milana Anggraini untuk menonton pertandingan tenis.
Selain memberikan pengakuan di depan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Gayus juga menegaskannya saat dicecar wartawan, Senin (15/11). "Supaya ini berpolemik, saya tegaskan, yang di Bali itu benar saya," kata Gayus selepas menjalani persidangan. Gayus mengaku keluar dari Mako Brimob, karena tahanan yang lain juga melakukan hal serupa.
"Untuk supaya ini nggak tambah panjang, saya sudah nyatakan di muka persidangan bahwa saya sangat menyesal bisa keluar. Tidak ada tujuan lain, dan juga tidak ada suap disitu. Saya hanya melihat kondisi di Mako Rutan Brimob ternyata semua tahanan di sana yang saya tahu semua sering keluar," katanya.
Agar bisa keluar mauk tahanan, Gayus menyuap Kepala Rumah Tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Kompol Iwan Siswanto sebesar Rp368 juta. Meski Gayus membantah itu suap, Iwan mengakui uang itu dia terima sejak Juli lalu, awal Gayus bisa melenggang kangkung keluar-masuk tahanan.
Gayus bercerita perjalanannya bebas ke Bali sangat menyenangkan. Ia terinspirasi dari pengalaman lima tahanan Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, yang juga pernah keluar.
Usai mendengar pengakuan Gayus, Hakim Albertina hanya tertegun diam bercampur kecewa. "Yang jelas pimpinan majelis hakim kecewa kenapa tahanan majelis jalan-jalan. Ini pembelajaran terhadap terdakwa supaya jangan terulangi," nasihat Albertina Ho, sebagai hakim ketua yang mengadili Gayus.
Partai Gerindra melalui anggota Komisi III DPR --membidangi masalah hukum dan HAM-- Desmond J Mahesa menduga leluasanya Gayus Tambunan keluar masuk rumah tahanan (Rutan) Mako Brimob, Depok, Jawa Barat tentu saja didasari atas kebiasaan mereka yang sebelumnya pernah dititipkan di sana.
Desmond menduga, bisa saja, Gayus mengikuti kebiasaan besan Presiden SBY, Aulia Pohan yang sebelumnya saat masih dititipkan di Mako Brimob, dikabarkan sering keluar masuk tahanan. "Waktu Aulia Pohan dititipkan di Mako Brimob, kan dikabarkan suka keluar. Nah, mungkin saja Gayus mengikuti jejak Aulia Pohan yang sebelumnya bisa leluasa keluar masuk tahanan. Jangan-jangan, Aulia Pohan juga tahanan lain yang juga seperti Gayus? Ini harus dijelaskan kepada publik," Desmond menandaskan.
"Gayus kan sekarang apes. Makanya dia bilang, semua tahanan bisa begitu. Saat besan presiden ditahan kan ada desas-desus Aulia Pohan sering keluar. Nah, kasus Gayus menjadi buktinya," Desmond menandaskan seraya menyatakan, Komisi III akan memanggil Kapolri dan Menkum HAM terkait kasus ini.
Tentu ini mengusik istana! Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Public Relations Heru Lelono kepada wartawan, Senin, 15 November 2010 mengkatakan, "Presiden memberikan atensinya terhadap kasus itu; kasus yang menurut kami sangat mencoreng," kata Heru.
Heru menjelaskan, kasus itu mencoreng citra Indonesia, karena Presiden baru saja menyampaikan tekad Pemerintah Indonesia dalam pemberantasan korupsi di forum internasional. "Sangat mencoreng karena Presiden menyampaikan itu dalam pertemuan G-20," ucap Heru.
Karena itu, Presiden kemudian memanggil Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo dan Pelaksana Tugas Jaksa Agung Darmono untuk meminta penjelasan soal kasus ini. Presiden akan memanggil dua petinggi hukum itu besok ke Kantor Presiden.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar berharap, kasus melenggangnya tersangka kasus pajak Gayus HP Tambunan ke Bali adalah kasus terakhir yang terjadi di Indonesia. Pemerintah dikatakan mengambil hikmah dari kasus yang menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencoreng wajah Indonesia.
Persoalannya Pak Menteri dan seluruh seluruh aparat penegak hukum tidak punya sistem andal dan ampuh untuk mencegah semua praktik busuk itu. Nyatanya sampai sekarang bisnis di semua lini hukum terus berjalan aman dan tenteram.
Oleh karena itu, Gayus tidak bisa dikatakan sebagai orang yang mencoreng Indonesia, tetapi aparat penegak hukum sendiri yang secara sengaja dan sistematis merobek-robek keadilan dan menjadikan ladang pendapatan setiap sudut jabatan yang dipegangnya. Jadi jangan cuma suka menyudutkan seorang pesakitan yang sudah masuk tahanan seperti Gayus! (*)
Kriminal : Mafia Pajak - Gayus Tambunan Keluar Penjara
Sumber: TribunKaltim (16 November 2010) Borneo
#Indonesia
#Kriminal