Lima siswa Indonesia yang dikirim ke ajang Olimpiade Fisika Internasional ke-41 di Zagreb, Kroasia, yang berakhir Sabtu (24/7/2010), empat di antaranya meraih medali emas dan satu medali perak.
Keberhasilan tersebut semakin mengharumkan nama pelajar Indonesia di kancah olimpiade internasional setelah pekan lalu tim Indonesia juga berprestasi di International Biology Olympiad 2010 di Korea Selatan. Kelima pelajar Indonesia yang meraih medali emas itu adalah Christian George Emor (SMA Lokon St Nikolaus Tomohon, Sulawesi Utara), David Giovanni (SMAK Penabur Gading Serpong, Tangerang, Banten), Kevin Soedyatmiko (SMAN 12 Jakarta), serta Muhammad Sohibul Maromi (SMAN 1 Pamekasan, Madura, Jawa Timur). Adapun Ahmad Ataka Awwalur Rizqi (SMAN 1 Yogyakarta) meraih medali perak.
Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia Hendra Kwee PhD mengatakan, prestasi yang diraih para pelajar ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Saat Olimpiade Fisika Internasional ke-40 di Merida, Meksiko, tahun lalu, Indonesia meraih satu medali emas, tiga perak, dan satu medali perunggu. Menurut Hendra, dari jumlah peserta, Olimpiade Fisika Internasional ke-41 tahun ini diikuti lebih banyak negara.
”Tahun lalu hanya 70 negara yang mengirimkan tim, sedangkan tahun ini terdapat 82 negara dengan jumlah peserta sekitar 376 siswa,” kata Hendra.
Prestasi ini bisa diraih, kata Hendra, karena sejak delapan bulan lalu tim Indonesia berlatih keras dan intensif di Surya Institute, baik latihan soal, kecermatan, maupun latihan-latihan lainnya. Biaya untuk latihan ini dijamin oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
Yohanes Surya, selaku pembina tim, mengatakan, beragamnya asal siswa yang meraih prestasi bergengsi ini menunjukkan bahwa siswa Indonesia sebenarnya mampu berprestasi di tingkat internasional. Bahkan, di kalangan internasional, pelajar Indonesia termasuk yang disegani.
”Yang penting kini adalah melakukan pembinaan yang baik terhadap siswa-siswa berbakat dan berprestasi,” ujarnya.
Yohanes juga menampik jika hanya pelajar di kota-kota besar yang bisa berprestasi. Kenyataannya, pelajar dari luar Jawa dan bukan dari kota besar juga bisa berprestasi di tingkat internasional jika mendapat pembinaan yang baik. Menurut rencana, tim akan kembali ke Indonesia Senin (26/7/2010) sore ini. (THY)
Sumber: Kompas (26 Juli 2010) Borneo
#Indonesia