Wali Kota Jakarta Barat Djoko Ramadhan mengatakan, sudah lama Pemkot Jakarta Barat mengkaji perubahan kawasan Rawabelong. "Ke depan ini tidak akan menjadi pusat penjualan bunga potong dan tanaman hias saja. Namun, juga akan dijadikan obyek wisata. Kajian mengenai hal ini sudah selesai," kata Djoko, Selasa (5/12/2010) siang.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rawabelong, kata Djoko, selama ini sudah dikenal sebagai sentra bunga potong terbesar di Asia Tenggara. Namun, karena akses menuju lokasi ini yang banyak kendala, tempat ini kurang dilirik oleh masyarakat. Pasar Bunga Rawabelong terletak di lingkungan permukiman yang cukup padat dan jalan-jalan sekitarnya relatif sempit.
Agar lebih menarik perhatian masyarakat luar, kawasan UPT Rawabelong akan dijadikan obyek wisata. Untuk itu, akan dibangun taman bunga, jalur pedestrian, dan pelebaran jalan di sepanjang Jalan Rawabelong, Jalan Sulaiman, dan perempatan jalan di sekitarnya.
Salah satu kendala yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat ke UPT Rawabelong adalah sarana transportasi yang kurang memadat. Akses menuju Pasar Bunga Rawabelong melalui jalan-jalan kecil dan persimpangan kerap dilanda kemacetan lalu lintas.
"Ke depan kami akan melebarkan Jalan Sulaiman sampai menembus ke Jalan Panjang. Selain itu, kami juga akan merekayasa arus lalu lintas di sekitar Rawabelong," papar Djoko.
Berdasarkan pantauan Warta Kota, ruas jalan menuju UPT Rawabelong nyaris tak pernah terhindar dari kemacetan. Pertigaan jalan antara Jalan Rawabelong dan Jalan Raya Kebayoran lama merupakan salah satu simpul kemacetan karena rendahnya disiplin pengguna jalan, terutama angkutan umum dan sepeda motor.
Selain pasar bunga yang telah kesohor sampai ke luar negeri, kawasan Rawabelong juga memiliki daya tarik lain bagi peminat wisata kuliner. Di kawasan ini mudah ditemui penjual makanan khas betawi, seperti nasi uduk, sayur asem, dodol, bir pletok, dan bubur ayam. Di kawasan ini pula berkembang sanggar-sanggar kesenian betawi, salah satunya Sanggar Si Pitung yang mengembangkan seni bela diri.
Djoko Ramadhan mengatakan, untuk merealisasi pembangunan obyek wisata Rawabelong, pihaknya telah memasukkan anggaran pembangunan area ini pada 2010.
Warga Rawabelong menyambut gembira rencana tersebut. "Kawasan ini akan jadi rapi dan indah. Kami tentu mendukung hal itu," tutur Mar, warga Jalan Sulaiman. Mar berharap pembebasan lahan tidak merugikan warga sekitar dan pemeliharaan kawasan tetap berjalan sepanjang waktu, tidak hanya pada awal-awal pengembangan. (TOS)
Sumber : KOMPAS (6 Januari 2010)
Aku Cuma Seorang Blogger Yang Cinta Seo Borneo
#Indonesia