Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati HUT RI ke-64 dan menyambut Hari Kopi ke-4 "Tag des Kaffees" Jerman diperingati setiap tahun, demikian keterangan pers KJRI Hamburg yang diterima Antara London, Rabu (7/10).
Alunan musik gamelan menyambut sekitar 80 undangan di antaranya Dean Consular Corps Zarko Plevnik Konsul Jenderal Kroasia, pejabat Protokol Senat Hamburg Wiebke Haubold, Kamar Dagang, Asosiasi Pengusaha Asia Pasific Gero Winkler, Direktur Asosiasi Kopi Jerman Holger Preibisch serta Importir Kopi dan pengurus DIG serta media masa setempat.
Konsul Jenderal RI di Hamburg Teuku Darmawan menyampaikan terima kasih atas kedatangan undangan dalam acara "Indonesian Coffee Day" yang dimaksudkan untuk mempromosikan kopi Indonesia di Jerman.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan perkembangan mengenai korban musibah gempa bumi di Sumatera Barat dan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Jerman yang memberikan bantuan sebesar tiga juta dolar AS.
Pasar Jerman merupakan pasar yang sangat penting untuk Indonesia. Kopi Indonesia disukai di Jerman, karena mempunyai kekhasan cita rasa tersendiri dibandingkan dengan kopi-kopi dari negara lain, ujarnya.
Hubungan Indonesia dan Jerman sangat erat dan kerja sama kedua negara dapat ditingkatkan di segala bidang, antara lain bidang ekonomi, investasi, lingkungan hidup serta perubahan iklim.
Sementara itu pengusaha ekspor kopi, Dermawan Nur, menjelaskan mengenai kopi Indonesia kepada hadirin serta informasi tentang peluang kerjasama khususnya di bidang kopi organik.
Banyak perusahaan kecil menengah Indonesia yang memerlukan partner untuk dapat memenuhi standard ekspor agar memiliki sertifikat sebagai produser kopi organik, ujarnya.
Dikatakannya spesifikasi kopi Indonesia dapat dilihat dari warna kopi serta aromanya dan cita rasa masing-masing jenis kopi melalui berbagai kopi seduh untuk dicicipi.
Setiap undangan mendapat kesempatan mencicipi kopi Gayo dari Aceh, kopi Papua, kopi Flores, kopi Toraja Sulawesi serta kopi Luwak Sumatera. Acara "coffee tasting" tersebut mendapat sambutan yang positif. Sebagian besar menyukai kopi luwak, karena rasa dan aromanya berbeda dengan kopi lainnya.
KJRI Hamburg juga menampilkan seni budaya Indonesia berupa tari tarian, seperti tari Belibis dari pulau Bali dan gamelan serta lagu-lagu tradisional Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut juga diputar film tentang pariwisata Indonesia, serta dibagikan brosur dan leaflet tentang obyek wisata di Indonesia.
Acara tersebut mendapat apresiasi dalam memperkenalkan keunikan kopi Indonesia dan diharapkan impor kopi Indonesia di Jerman akan meningkat pada masa depan.
Impor kopi Jerman rata-rata di atas 1 juta ton per tahun dan merupakan pasar terbesar di seluruh Eropa dan pasar Jerman merupakan pasar yang sangat penting bagi kopi Indonesia.
Impor kopi dari Indonesia ke Jerman tercatat 146 juta euro pada tahun 2008 dan dalam tiga tahun terakhir impor kopi Indonesia menunjukkan posisi ke lima sebagai pemasok kopi untuk pasar Jerman.
Sumber : Kompas.com (8 Oktober 2009)
#Indonesia