"Kami bangga batik akan segera dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO," ujar Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Dubes Dian Triansyah Djani.
Sekretaris Pertama Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa, Yasmi Adriansyah Rabu (23/9) menyebutkan, ratusan orang yang tergabung dalam komunitas diplomatik Jenewa itu menyatakan rasa kagum atas keindahan serta kekayaan ragam corak Batik Indonesia.
Dian Trainsyah Djani mengatakan Indonesia dan banyak negara lainnya terus berupaya mewujudkan adanya perlindungan hukum internasional yang mengikat atas pengetahuan tradisional, folklor dan sumber daya genetika di forum World Intellectual Property Organization (WIPO) yang bermarkas di Jenewa.
"Sekalipun terdapat tentangan keras khususnya dari negara-negara maju atas proposal negara-negara berkembang, Indonesia bersama negara lainnya akan terus menyuarakan isu ini sampai permintaan tersebut dapat dipenuhi," ujar Dian.
Perutusan Tetap Republik Indonesia atau PTRI Jenewa dalam acara resepsi diplomatik perayaan HUT RI ke-64 menampilkan nuansa berbeda, yaitu mempromosikan kekayaan seni budaya Indonesia, khususnya batik dam menngukuhkan eksistensi batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia.
Selain menampilkannya ragam corak Batik Indonesia, acara ini juga memperagakan sampel kain dan peralatan yang memperlihatkan tahapan-tahapan pembuatan batik tulis. Dari pembuatan motif awal yang menggunakan pensil, pencelupan sampai tahap pengeringan batik ditampilkan dengan menarik.
Komunitas diplomat semakin kagum setelah mengetahui betapa kompleksnya cara pembuatan batik tulis yang dikuasai dengan baik dan turun-temurun di Indonesia. Mereka juga menikmati alunan gamelan Jawa. Gamelan ini tidak hanya dimainkan masyarakat Indonesia di Jenewa, tetapi juga oleh sejumlah warga Swiss pencinta Indonesia. "Malam ini, kami mendapatkan suguhan budaya Indonesia yang lumayan lengkap," ujar salah satu duta besar negara sahabat.
Sumber : KOMPAS.com (23 September 2009)
#Indonesia