Jakarta akan berpartisipasi dalam kampanye global "Earth Hour" (Satu Jam untuk Bumi) dengan mematikan lampu selama satu jam pada hari Sabtu (28/3) pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB.
Namun pemadaman tidak akan dilakukan di seluruh Jakarta melainkan hanya di lima ikon Jakarta yakni Bundaran Hotel Indonesia dan air man-cumya. Monas dan air man-curnya, Gedung Balai Kota, Patung Pemuda dan air mancur Arjuna Wiwaha. "Fokus kita adalah kawasan perkantoran di segitiga emas atau Sudirman, Gatot Subroto dan Kuningan. Gedung-gedung perkantoran juga sudah menyatakan untuk berpartisipasi dalam program ini," kata Anggota Badan Pengurus WWF Indonesia Rizal Malik, di Jakarta, kemarin.
Beberapa gedung di kawasan segitiga emas Jakarta yang telah menyatakan akan berpartisipasi antara lain gedung Citibank. Garuda Indonesia Airlines. Grand Indonesia, HSBC, Panasonic, Polygon Cycle, Yayasan Sampoerna. Standard Chartered Bank dan Sharp. Kampanye yang dipromotori oleh WWF International itu awalnya ditargetkan untuk menjangkau satu miliar orang di 1000 kota di dunia. Tapi kampanye itu sukses mendapat dukungan melebihi target yakni dart 1.539 kota di 80 negara diseluruh dunia dengan Jakarta menjadi satu-satunya kota yang berpartisipasi di Indonesia. "Earth Hour adalah saatnya mengingatkan masyarakat global pada emisi karbon dioksida yang dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan kontribusinya kepada perubahan iklim," kata Rizal.
Meskipun demikian, kampanye itu tidak akan "memaksakan" seluruh gedung untuk berpartisipasi yakni dengan adanya pengecualian pada gedung-gedung tertentu. "Prinsipnya fasilitas umum vital ja-ngan sampai mati seperti rumah sakit," tegas Rizal. Tapi Rizal menyebut pihaknya menggalang kerjasama dengan Polda Metrojaya untuk ikut serta mematikan lampu jalan terma-suklampu lalu lintas. "Kita kerjasama dengan Polda Metro Jaya melakukan sosialisasi ke masyarakat akan ada pemadaman, setelah itu polisi akan menjaga "traffic light" katanya.
Selain ikon Jakarta, kota-kota besar lain di dunia akan serentak mematikan ikon-ikon kotanya seperti di hotel Bun Dubai di Dubai, Canadian Tower di Toronto. Gedung Opera Sydney maupun Table Mountain di Cape Town. "Kegiatan satu hari Earth Hour ini adalah aksi simbolis. Faktor terpenting yang menen -tukan keberhasilan Earth Hour dalam penanggulangan perubahan iklim adalah perubahan gaya hidup menjadi hemat energi dalamjangka panjang." kata Direktur Program Iklim dan Energi WWF Indonesia Fitrian Ardiansyah (ly)
Sumber: Kampanye Global Earth Hour
#Dukungan