Renungan Untuk Diri Sendiri
Kelemahan (sebagian dari) kita adalah ada yang rajin berdebat keilmuan, tapi jama'ah di masjid jarang. Ada yang pandai debat dan retorika politik, tapi mendalami ilmu agama malas. Ada yang hebat membela ormas, tapi shubuhnya sering qodho' dan gak peduli dengan dakwah. Ada yang rajin mengkritik kesalahan orang lain di media sosial, tapi membiarkan anak dan istrinya tidak menutup aurat. Ada yang rajin mencela atau membela pemerintah, sama orang tuanya sendiri gak hormat dan gaduh sendiri dengan keluarganya. Ada yang rajin sekali berorganisasi, masjid dan musholla-nya dibiarkan kosong gak ada jama'ah dan pengajian. Ada yang hebat bermedia sosial dengan posting dakwah dan ilmu, hutangnya dia sendiri gak dibayar-bayar. Ada yang tampak alim dan pemberi nasehat di medsos, eh sama keluarganya sendiri putus tali silaturahim. Ada yang tampak kritis dengan ulama' dan kyai yang berbeda politik dan afiliasi, eh dia sendiri berani sama guru dan kyainya. Ada yang tampak mengajak hormat kepada ulama' dan habaib tertentu, tapi kepada ulama' dan habaib yang berbeda politik dihina dan direndahkan.
Itulah kehidupan. Yang diluar belum tentu sama dengan kenyataan. Memang tidak ada yang sempurna, tapi membiarkan diri nyaman dalam ketidak sempurnaan dan kesalahan bukanlah sifat yang bijaksana.
Status ini hanya untuk renungan saja, bukan bermaksud menyindir atau menyinggung pihak tertentu. Semoga kita ditolong Allah untuk senantiasa bermuhasabah diri dan lebih banyak mikir dosa dan kesalahan diri daripada ngurus dosa dan kesalahan orang lain.
Sumber FB : Hidayat Nur
Renungan· 8 Maret 2021 pada 07.29 ·