Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal

Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal - Kajian Islam Tarakan

IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM AHMAD BIN HANBAL

[Mohon dibaca dengan baik]

Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal radhiyallahu 'anhuma adalah dua imam madzhab fikih terakui dan mu'tabar yang pada tempo dahulu sempat diperdebatkan kepakarannya dibidang tertentu oleh sebagian ulama'. Imam Abu Hanifah dinilai beberapa ulama' seperti Imam Nasai dan Imam Ibn Hibban bukan sebagai pakar hadits atau tidak tsiqah dalam periwayatan hadits. Sementara Imam Ahmad bin Hanbal mendapatkan pengakuan sebaliknya, yaitu tidak dii'itbar sebagai pakar fikih, tetapi hanya seorang muhaddits. 

Beberapa tahun yang lalu saya telah menulis pembelaan kepada Imam Abu Hanifah dengan merujuk kitab yang sarat faidah dan ilmu karangan Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah al-Hanafi rahimahullah. Yang intinya, Imam Abu Hanifah adalah salah satu ulama' ahli hadits dan juga banyak meriwayatkan hadits walaupun tidak sampai level seperti Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad, Imam al-Bukhari dan lain-lain. 

Yang sedikit disayangkan adalah Syaikh Nashiruddin al-Albani [kemudian diikuti para pengikutnya yang melecehkan fikih Hanafi] yang kembali mengungkit debat lama tentang Imam Abu Hanifah sehingga menyulut kritik cukup keras dari Syaikh Muhaddits Muhammad Awwamah [murid Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah]. 

Terkait klaim bahwa Imam Ahmad bin Hanbal bukan seorang faqih ternyata datang dari ulama' sekaliber Imam Ibn Jarir at-Thabari. Oleh sebab itu, beliau mendapatkan balasan perlakuan buruk dari ulama'-ulama' Hanbali masa itu yang tidak menerimakan. Tidak hanya Imam Thabari, Imam at-Thahawi, Imam Ibn Qutaibah, Imam ad-Dabusi, Imam an-Nasafi, Imam Ala' as-Samarqandi, Imam al-Farahi al-Hanafi, Imam al-Ashili al-Maliki, Imam Abul Barakat an-Nasafi, Imam Qadhi Iyadh, Imam al-Ghazali, dan Imam Ibn Abdil Bar juga berada dibarisan ulama' yang tidak mengakui kepakaran fikih Imam Ahmad bin Hanbal dalam daftar khilaf mu'tabar para fuqaha'. 

Tetapi, menganggap Imam Ahmad bin Hanbal bukan imam dalam fikih terbantah dengan banyaknya ulama' yang menilai sebaliknya, seperti Imam al-Baihaqi [semasa dengan Imam Ibn Abdil Bar], lebih-lebih ulama-ulama' Hanabilah. 

Imam Ahmad sendiri belajar fikih kepada Imam Syafi'i sehingga selain mampu menghimpun fikih para fuqaha' dari berbagai penjuru daerah juga menjadi rujukan ulama' dalam menjelaskan fikih ulama' Madinah dan lain-lain. Imam al-Khallal al-Hanbali pernah menghimpun masalah-masalah fikih Imam Ahmad dari para murid-muridnya sehingga terkumpul dan tercatat dalam 40 jilid kitab.

Sebelumnya, Imam Ahmad bin Hanbal juga belajar fikih Hanafi kepada Imam Abu Yusuf selama tiga tahun, belajar kepada Imam Asad bin Amr, dan mempelajari kitab-kitab Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani yang ketiganya merupakan murid utama Imam Abu Hanifah. Dan sekedar info, Imam at-Tirmidzi adalah pengikut fikih Imam Ahmad bin Hanbal selain juga pengikut Imam Ishaq bin Rahuyah [pembacaan yang benar].

Dengan semua itu, yang haq Imam Ahmad bin Hanbal adalah imam dalam fikih sebagaimana kesepakatan mayoritas ulama' Ahlussunnah wal Jama'ah. 

Tulisan ini bukan untuk memantik perselisihan lama yang telah lama selesai, tetapi lebih sebagai tambahan faidah dan pencerahan saja. Kita sepakat bahwa Imam madzhab empat, termasuk Imam Ahmad bin Hanbal adalah imam dalam fikih dan juga hadits.

Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur

Kajian Islam · 27 Maret 2021 pukul 06.58  · 

©Terima kasih telah membaca Blog Ardiz Borneo dengan judul "Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal". Semoga betah di Blog Ardiz Borneo®

Artikel Terkait