Fenomena Kenisbian Waktu dalam Al-Quran

Fenomena Kenisbian Waktu dalam Al-Quran - Kajian Islam Tarakan

Fenomena Kenisbian Waktu dalam Al-Quran

Hayal terkait mesin waktu dimana kita bisa berpindah ke masa lalu nampaknya sulit diterima logika. Masalahnya apalagi kalau bukan urusan paradoks. 

Sekali kita pindah ke masa lalu, kemudian bikin keonaran, maka sejarah akan berubah. Akibatnya jadi tidak masuk akal, tiba-tiba foto keluarga kita berubah, yang aslinya anaknya dua orang tiba-tiba menghilang satu orang secara perlahan-lahan. 

Visualisasinya banyak digambarkan di trilogi Back To The Future 1-2-3 dan banyak lagi yang lainnya. Kalau The Flash malah bikin multiple universe, earth 1, earth 2, erath 3 dan seterusnya sampai ratusan. Makanya Barry Allen (the Flash) bisa ketemu Cara Denvers (supergirl). 

Wajarlah, kan based on comic. Kisah mereka aslinya memang komik. Ya sudah tidak usah diperdebatkan. Apalagi Doraemon sebagai bonek kucing masa depan dengan kantung ajaibnya. 

Dihayalkan oleh penulis komiknya sekedar buat hiburan saja, tidak usah dipikirkan terlalu jauh. 

Sedangkan urusan bermain-main dengan waktu yang sedikit lebih real justru banyak diisyaratkan oleh Al-Quran. 

1. Sehari = 1.000 Tahun = 50.000 tahun

Al-Quran beberapa kali menyebutkan kenisbian waktu, dimana sehari disetarakan dengan seribu tahun, bahkan hingga 50.000 tahun. 

يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (QS. As-sajdah : 5)

تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS. Al-Maarij : 4)

2. Kisah Uzair

Seorang hamba yang Shalih pada umat terdahulu bernama Uzair. Ada yang bilang dia nabi tapi jumhur ulama mengatakan dia bukan nabi namun seorang hamba yang shalih. 

Dia sempat di-'mati'-kan oleh Allah SWT selama 100 tahun lalu dihidupkan kembali. Namun uniknya dia sama sekali tidak merasakan lama waktu 100 tahun itu. 

Sebaliknya dia hanya mengira tertidur sehari atau malah kurang dari sehari.  Dan itu terbukti bahwa bekal makanan dan minumannya yang dibawanya pun masih utuh, tidak busuk atau rusak.  Padahal keledainya sudah berubah jadi tulang belulang.

Jadi uniknya kisah Uzair ini, dirinya dan makanan serta minuman yang dibawanya seperti mengalami perhentian waktu selama 100 tahun. Namun keledainya tidak ikut masuk area penghentian waktu, maka keledainya mati jadi tulang belulang.

Serunya lagi, begitu bangun dari kematian 100 tahun, Uzair pun kembali ke kota yang kemarin dilewatinya dan dia kaget. Kemarin dilihatnya kota itu kota mati, seluruh penduduknya mati dibunuh  oleh penjajah asing, Raja Nebucatnezar (بختنصر) dari Kerajaan Babilonia. 

Namun hari ini dia lewat situ lagi, ternyata kota itu sudah amat ramai dihuni warganya.  Ternyata setelah 100 tahun kemudian, Allah SWT menghidupkan kembali kota mati itu dan ramai oleh penduduk. 

Tentu saja tak satu pun penduduk yang mengenali Uzair, kecuali satu seorang tua renta yang usianya lebih dari 100 tahun. Dia mengenali Uzair meski pun heran ternyata Uzair tidak mengalami proses penuaan sedikit pun. 

Uzair yang dilihat hari ini sama persis penampakannya dengan Uzair yang dilihatnya 100 tahun yang lalu. Jadi nampaknya ada semacam perhentian waktu yang sifatnya amat lokal. 

Peristiwa itu diabadikan dalam Al-Quran yaitu surat Al-Baqarah ayat 250 berikut ini :

أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَانْظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ ۖ وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari". Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. Al-Baqarah : 259)

Para sejarawan setelah melakukan banyak cross-chek, banyak yang menyimpulkan bahwa diperkirakan raja Nebuchadnezar hidup sekitar tahun 630-562 SM. 

3. Kisah Pemuda Ashabul Kahfi

Kalau kisah pemuda ashabul kahfi saya kira sudah banyak saya bahas disini. Mereka tertidur di gua yang dirasakan hanya sehari atau kurang dari sehari. Padahal mereka tidur selama 300 tahun ditambah 9 tahun. 

Ketika salah seorang mereka masuk ke kota, dia terhentak karena kota itu sudah berubah semua. Tak seorang pun yang dikenalinya lagi. Dan tak seorang pun yang kenal dirinya. 

Dan dia baru sadar ketika beli makanan pakai koin yang sudah tidak lagi digunakan orang di masa 300 tahun kemudian. 

Menilik tiga ayat di atas, saya cenderung pada pendapat ulama yang menyebutkan teori kenisbian waktu, bahwa waktu itu bisa dirasakan panjang oleh sebuah dimensi tapi oleh dimensi yang lain bisa hanya sekejap saja.

Contohnya terkait dengan sudah dekatnya hari kiamat yang banyak disebut-sebut dalam Al-Quran. Salah satunya ayat ini :

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ

Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. (QS. Al-Qamar : 1)

Al-Quran menyebut bahwa datangnya hari kiamat itu sudah dekat. Padahal ayat ini diturunkan sejak 1400-an tahun yang lalu. Ternyata tidak kiamat-kiamat juga. Padahal penceramah spesialis kiamat banyak yang menggambarkan kiamat segera terjadi besok pagi. 

Kok bisa tidak kiamat-kiamat juga? Apa Al-Quran bohong atau bagaimana?

Nah coba bandingkan dengan ayat lain, misalnya ayat berikut ini :

إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعِيدًا وَنَرَاهُ قَرِيبًا

Sesungguhnya mereka memandangnya jauh, sedangkan kami memandangnya dekat (QS. Al-Ma’aarij: 6-7)

Ini semua terkait dengan teori kenisbian waktu. Dimana pada satu dimensi, waktu  seolah berjalan normal, padahal di dimensi yang lain, waktu sudah berlalu beratus tahun lamanya. 

Sayangnya semua ini hanya sebatas fakta dan fenomena dalam Al-Quran, namun secara teknologi belum terbayangkan apalagi  digapai.

Sumber FB : Ahmad Sarwat

Favorit  · 24 Februari 2021· 

©Terima kasih telah membaca Blog Ardiz Borneo dengan judul "Fenomena Kenisbian Waktu dalam Al-Quran". Semoga betah di Blog Ardiz Borneo®

Artikel Terkait