Beberapa tahun yang lalu, saya sempat bertemu therapist yang sudah berumur, sudah sepuh, 70 tahunan, di daerah Parung. Beliau adalah salah satu murid Prof. Hembing Wijayakusuma, pakar herbal dan pengobatan tradisional.
Saat saya tanya, apa tips bisa sehat di umur 70 tahun-an, beliau cerita bahwa beliau rutin puasa ala Nabi Dawud, sejak umur 35 tahun.
Puasa Dawud adalah puasa selang seling, sehari puasa, sehari tidak puasa.
Bahasa kekinian dari Puasa Dawud adalah Alternate Day Fasting (ADF).
Gimana ceritanya kok Puasa Dawud jadi topik penelitian di Eropah? Singkat ceritanya begini.
Baru-baru ini, ilmuwan mempublikasikan bahwa membatasi asupan makanan (khususnya karbohidrat), atau istilahnya caloric restriction (CR) ternyata berguna untuk mencegah banyak penyakit. Diet ini dilaporkan mengurangi resiko penyakit jantung dan seterusnya. Kemudian, diet mana yang dianjurkan?
Akhir-akhir ini banyak jenis diet (mengurangi input makanan) yang ditawarkan ahli gizi.
Tapi apa diet-diet kontemporer itu aman dari efek samping?
Apakah diet yang terbaik untuk mengurangi resiko banyak penyakit?
Nah di paper ini dipelajari, bahwa puasa selang seling / alternate day fasting atau puasa Dawud ini sangat bermanfaat untuk mencegah banyak penyakit dan tidak ada efek negatifnya.
Papernya bisa di download di link berikut:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1550413119304292
لاَ صَوْمَ فَوْقَ صَوْمِ دَاوُدَ
“Tidak ada puasa yang lebih utama dari puasa Daud" (HR. Bukhari dan Muslim).
Sumber FB : Oki Muraza
10 September pukul 17.42 ·
#Kesehatan